Kamis 20 Dec 2012 21:18 WIB

Ini Bangker untuk Selamatkan Diri dari Kiamat

Bangker No 42
Foto: Yaplakal.com
Bangker No 42

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pesta semalam suntuk di bangker. Itulah yang akan dilakukan warga Rusia yang bersedia membayar 1.000 dolar AS untuk melarikan diri dari kiamat, yang ditafsirkan bisa datang pada Jumat (21/12).

Semula bangker era Perang Dingin itu dirancang untuk menyelamatkan para pemimpin Soviet dari serangan nuklir. Kini, bangker No 42 itu berubah 180 derajat menjadi tempat berwisata. Jauh dari kesan angker ketika masih digunakan di zaman Perang Dingin.

Bahkan, mereka yang rela mengeluarkan kocek 1.000 dolar AS bisa menghabiskan waktu semalam suntuk di bangker No 42. Warga yang mempercayai bakal terjadinya kiamat pada Jumat esok, silahkan datang ke bangker yang berlokasi 56 meter di bawah tanah pusat kota Moskow, dekat Kremlin, ini.

"Manusia tidak bisa mengendalikan kejadian buruk, seperti kiamat misalnya. Tapi, kami melakukan persiapan semanis mungkin," kata Pemandu Wisata Bangker No 42, Alexei Pavlovsky seperti dikutip Reuters, Kamis (20/12).

Bangker bersejarah ini diperkirakan dapat menampung hingga 300 orang. Pesta meriah yang bakal digelar di bangker ini menawarkan kenyamanan dan keselamatan bagi mereka yang membeli tiket seharga 1.000 dolar AS.

Pavlovsky mengatakan ada kamar bagi anak-anak bernuansa kartun, begitu juga orang dewasa akan ada film tersendiri yang membahas soal kiamat. Nanti, kata dia, juga akan ada siaran langsung dari bangker lain di belahan dunia lainnya.

Mereka yang akan berkunjung ke bangker No 42 ini akan langsung diturunkan 18 lan. Sepanjang perjalanan turun tersebut akan didengarkan pengeras suara ledakan dan peringatan selama Perang Dingin.

Tidak hanya di Rusia, sejumlah resor di belahan dunia lainnya juga  menawarkan perlindungan bagi mereka yang takut prediksi kiamat. Misalnya, sebuah hotel di lereng Gunung Rtanj di Serbia mengklaim sebagai tempat terbaik untuk bertahan hidup dari kiamat.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement