REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Febi Yonesta, membantah pernyataan pakar sosiologi UI, Thamrin Tamagola, yang menyebut kekuatan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia kini (Komnasham) melempem.
Yang terjadi, menurut Febi, saat ini masyarakat sudah lebih aktif dalam menuntut hak-haknya dibanding dulu.
“Masyarakat kini lebih aktif pada demokrasi dan penegakan HAM, pak Thamrin melihatnya dari masa lalu,” kata dia seusai acara Paradoks Negara Hukum di Kantor LBH, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Para buruh, kata Febi, menjadi contoh yang tepat. Mereka berunjuk rasa demi peningkatan kualitas hidup mereka. Mereka maju untuk memperjuangkan hak mereka. Para buruh itu, lanjut dia, sudah sadar akan haknya dan berani untuk meminta haknya.
Menurut dia, peran LBH kini mengawal mereka-mereka yang memperjuangkan haknya tetapi tidak didengar oleh pihak terkait. Selain itu juga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap si penuntut hak tersebut.
Menurut data dari LBH, pada tahun 2012 telah terjadi pengaduan sebanyak 917. Angka tersebut jauh sekali mengalami penurunan dibanding tahun 2011.
Kesimpulannya bukan berarti pelanggaran HAM semakin menurun, namun peran masyarakat lebih aktif dibandingkan dulu.