REPUBLIKA.CO.ID, Panglima Angkatan Darat Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Ahmadreza Pourdastan, menngatakan, pasca Revolusi Islam Iran, Amerika Serikat (AS) menggunakan strategi operasi tanpa kontak untuk melemahkan Iran.
''Dan itu telah dilancarkan berulang kali,'' ungkap Pourdastan sperti dikuti dari laman Irib.
Pourdastan mengatakan AS musuh telah berhasil menerapkan operasi tanpa kontak tersebut di sejumlah negara Amerika Selatan.
"Demi mencapai tujuannya, Amerika Serikat menggulirkan strategi yang memiliki beberapa lapisan yang salah satunya adalah operasi urat saraf yang jangkauannya sangat luas dan menggunakan berbagai macam sarana. Dan salah satu lapisan dalam strategi operasi tanpa kontak tersebut adalah boikot ekonomi."
Serangan budaya juga merupakan salah satu di antara berbagai sarana dan cara dalam strategi itu untuk melumpuhkan sebuah negara khususnya negara seperti Republik Islam Iran.
"Serangan budaya ini disebut oleh Rahbar dengan agresi budaya," katanya.
"Berbagai dampai akibat serangan budaya di antara kaum muda adalah lenyapnya tenaga-tenaga muda yang berkualitas serta hancurnya pasar lapangan kerja di Iran, dan ini semua membuat tanggung jawab kita semakin berat.''