REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (21/12) pagi tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta usai kunjungan kerja ke Malaysia dan India sejak 18 Desember hingga 21 Desember 2012.
Presiden Yudhoyono saat berkomunikasi melalui intercom di Pesawat Kepresidenan sesaat setelah mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma mengatakan kunjungan kerja ke Malaysia dan India memiliki arti penting bagi peningkatan kerjasama kedua negara tersebut dengan Indonesia.
"Pertama banyak kerja sama yang kita tingkatkan, ketenagakerjaan, investasi, perdagangan, komoditas pertanian, pendidikan dan pertahanan yang tentu ini harus kita jaga dan tingkatkan karena membawa manfaat riil bagi masyarakat," kata Presiden.
Dalam hubungan dengan Malaysia, Presiden mengatakan ada sejumlah isu yang harus terus dikelola sehingga permasalahan yang ditimbul bisa diselesaikan dengan baik.
"Ada isu yang kelola dan atasi, misalnya ketenagakerjaan, penyelesaian sengketa perbatasan dan isu antara masyarakat Malaysia dan Indonesia sebagaimana konsekuensi hubungan diantara tetangga dekat sehingga tidak boleh mengganggu apa yang sudah dicapai," kata Presiden.
Kedatangan Presiden disambut oleh Wakil Presiden Boediono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan sejumlah pejabat lainnya.
Usai memberikan briefing singkat dan menerima laporan perkembangan di dalam negeri, Presiden Yudhoyono akan memberikan keterangan pers.
Kunjungan kerja kali ini menjadi kunjungan kerja ke luar negeri tercepat. Karena hanya memakan waktu empat hari sejak Selasa (18/12) hingga Jumat (21/12). Biasanya, presiden melakukan kunjungan kerja minimal lima hari.
Memang ada yang sedikit berbeda dengan kepulangan Presiden kali ini. Sebab, ia pun sedang menunggu kelahiran cucu keduanya dari pernikahan Ibas Yudhoyono dan Aliya Rajasa yang diprediksi akan lahir pada pekan ini. Ibu negara, Ani Yudhoyono pun tidak ikut dalam kunjungan kerja kali ini.
Presiden melakukan kunjungan kerja kedua negara yakni Malaysia dan India. Di Malaysia ia bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia dan membicarakan sejumlah hal krusial dua negara misalnya perbatasan dan TKI. Pertemuan tersebut selalu digelar setiap tahunnya dan bergiliran antar negara. Sedangkan di India, ia menghadiri acara pertemuan ASEAN-India ke-20.
Ikuti Whatsapp Channel Republika