REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden terbakarnya ATC Bandara Soekarno-Hatta menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Seusai mendarat di tanah air sekembalinya dari kunjungan kerja ke Malaysia dan India, Presiden menilai kejadian tersebut tidak boleh dianggap sesuatu yang biasa-biasa saja. Karena, insiden tersebut memiliki dampak luar biasa. Ia pun menginstruksikan agar dilakukan investigasi menyeluruh dan ada pemberian sanksi bagi yang terbukti lalai.
"Saya ingin ada investigasi yang menyeluruh. Kalau ada yang lalai, berikan sanksi. Ini bukan pertama kali,” katanya, Jumat (21/12).
Ditegaskannya, harus ada aturan jelas mengenai pihak-pihak yang dianggap melakukan kesalahan ataupun prestasi. Yang berprestasi sudah layaknya diberikan imbalan, tetapi yang lalai, apalagi yang melakukan kesalahan, patut diberikan sanksi.
“Saya ingin dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah ada tindakan sanksi dan perbaikan di bandara internasional cengkareng itu,” katanya.
Menurutnya, untuk sebuah bandara, instrument yang diperlukan seharusnya benar-benar tersedia dan bisa dirawat dengan baik. Kalaupun ada instrument yang kurang, SBY meminta agar segera diadakan untuk perbaikan bandara.
"Saya kira tidak sulit untuk mengetahui bahwa sebuah bandara itu harus memiliki kelengkapan instrument, sistem, dan sarana yang diperlukan. Kalau ada instrument yang diperlukan, harus diadakan,” katanya.