REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin calon gubernur asal Indramayu ini mengkritik pembangunan infrastruktur di Jalur Selatan yang masih minim. Begitu juga Jalur Utara, perbaikan kultur yang masih dibutuhkan masyarakat di sana.
Yance mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Barat masih berada di peringkat 15. "Masa kita kalah sama Sulawesi Utara, dia bisa berada di peringkat dua," jelasnya Jumat (21/12).
Begitu juga angka kemiskinan di Jawa Barat masih mencapai lima juta jiwa. Yance pun mengkritik pengangguran yang jumlahnya masih tetap sejak 2008 lalu sebanyak dua juta jiwa.
Hal itu diakibatkan karena pertumbuhan penduduk di Jawa Barat yang berada pada 1,9 poin. "Saya kira masih sangat tinggi, sehingga perlu ditekan, Jawa Timur saja bisa sampai 1,1 poin," ujarnya.
Pertumbuhan penduduk tersebut tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Apalagi Jawa Barat belum mampu mencetak pengusaha muda baru untuk mengurangi pengangguran. "Sejak saya mencalonkan diri sebagai gubernur, saya mulai berkeliling ke wilayah selatan," jelasnya.
Yance mengaku prihatin, dia merasa wilayah utara yang terbelakang, ternyata sebaliknya akses untuk memasuki jalur selatan masih minim.
Dia pun mencontohkan Kabupaten Purwakarta dengan penduduk sekitar satu juta jiwa terdapat tujuh rumah sakit besar. Tetapi Kabupaten Garut, jumlah penduduknya, mencapai dua juta jiwa hanya terdapat satu rumah sakit.
Begitu juga dengan pendidikan, angka usia sekolah yang banyak namun ruang kelas tidak mencukupi. Begitu juga sarana dan prasarana terutama bagi mereka yang tidak mampu untuk membeli seragam dan buku-buku.
Jalur utara kini telah lebih baik dari segi infrastruktur. Hal itu disebabkan daerah tersebut sering dilalui warga DKI Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sedangkan Jalur Selatan, hingga saat in masih dijadikan sebagai jalur alternatif saja. Pembenahan yang harus dilakukan oleh pemerintah saat ini untuk jalur selatan terkait infrastruktur sedangkan jalur utara masih dibutuhkan pembenahan kultur.