REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO--Warga Temon, Kulon Progo, Yogyakarta menolak pembangunan bandara.
"Sejak ada wacana pembangunan bandara di Kulon Progo, masyarakat bingung," kata Ketua Kelompok Tani Ngudi Mulyo Glagah, Wasiyo di Kulon Progo, Jumat, (21/12).
Wasiyo menolak rencana pembangunan bandara. Karena sejak turun temurun, dirinya dan warga sekitar menggantungkan nasibnya menjadi petani.
Kalau rencana pembangunan bandara terealisasi, kata Wasiyo, bagaimana nasib petani. Umurnya sendiri sudah 40 tahun, tidak mungkin mendapat pekerjaan lain.
"Silakan membangun bandara, tapi menggungakan tanah Puro Pakualaman. Jangan menggunakan tanah kami," kata Wasiyo.
Hal yang sama diungkapkan Dwi Asmono. Ia sangat resah dengan rencana pembangunan bandara. Meski rencana pembangunan bandara sudah menyebarluas, tetapi masyarakat sama sekali belum pernah diajak duduk bersama.
Tahun ini, kata Dwi, panen cabai sangat melimpah. Ia mendapat keuntungan besar dan ingin membangun rumah. Tapi karena tidak ada kepastian rencana pembangunan bandara, ia menundanya.