Jumat 21 Dec 2012 22:16 WIB

Titi Sjuman Tertantang Jadi Pelatih Marching Band

Rep: Muhammad Nur Hasan (MG11)/ Red: Hazliansyah
Titi Sjuman dalam syukuran jelang produksi film
Foto: Republika/Muhammad Nur Hasan (mg11)
Titi Sjuman dalam syukuran jelang produksi film "12 Menit untuk Selamanya"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia musik memang tidak jauh dari aktris Titi Sjuman. Sebelum terjun ke dunia akting, Titi dikenal akan profesinya sebagai drummer.

Namun saat didapuk memerankan seorang pelatih Marching Band, Titi mengaku cukup kikuk. Ia dituntut menjadi seorang pelatih yang mengerti musik dan memiki kharisma.

"Saya dapat kabar sekitar empat atau lima bulan lalu dari Mas Hanny (sutradara) untuk ikut dalam film ini. Menjadi tantangan bagi saya karena harus mampu mengeluarkan kharisma seorang pelatih, karena saya sebelumnya belum pernah mimpin marching band," tutur Titi Sjuman dalam syukuran jelang produksi film "12 Menit untuk Selamanya" di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (21/12).

Minimnya waktu untuk beradaptasi dengan para personel Bontang PKT diakui istri Wong Aksan ini juga menjadi hambatan.

"Waktu sangat kurang, pengennya lebih lama buat nguatin karakter sebagai pelatih. Tapi anak-anak Bontang benar-benar menginspirasi saya," kata Titi.

"Tapi saya bangga bisa menjadi pelatih marching band terbaik Indonesia ini, meski hanya dalam film," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ اَزْوَاجُكُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّكُمْ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوْصُوْنَ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ وَاِنْ كَانَ رَجُلٌ يُّوْرَثُ كَلٰلَةً اَوِ امْرَاَةٌ وَّلَهٗٓ اَخٌ اَوْ اُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُۚ فَاِنْ كَانُوْٓا اَكْثَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاۤءُ فِى الثُّلُثِ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصٰى بِهَآ اَوْ دَيْنٍۙ غَيْرَ مُضَاۤرٍّ ۚ وَصِيَّةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَلِيْمٌۗ
Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya setelah (dipenuhi) wasiat yang mereka buat atau (dan setelah dibayar) utangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan (setelah dipenuhi) wasiat yang kamu buat atau (dan setelah dibayar) utang-utangmu. Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu, setelah (dipenuhi wasiat) yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya dengan tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Penyantun.

(QS. An-Nisa' ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement