REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bus Tri Star nahas yang terlibat dalam tragedi maut di Tol Cipularang ternyata merupakan rombongan asal Purbalingga. Mereka memiliki tujuan ke Jakarta.
Sebanyak tujuh orang dalam rombongan itu harus meregang nyawa karena bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dengan truk Dump di kilometer 100 Tol Cipularang. "Mereka umumnya berasal dari Purbalingga," ujar Feti, petugas informasi Rumah Sakit Evarina Etaham Purwakarta yang jadi tempat perawatan korban, saat dihubungi Republika, Sabtu (22/12).
Hingga saat ini puluhan korban masih dalam penanganan intensif tim medis. Di rumah sakit Evarina Etaham sendiri ada empat korban tewas. Sedangkan 29 korban luka masih dalam perawatan. Tiga korban tewas lain berada di Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta. "Saat ini kita sedang berusaha memberi informasi kepada keluarga,"
Tragedi maut Cipularang terjadi Sabtu (22/12) sekitar pukul 06.29 pagi. Kecelakaan melibatkan truk Dump nomor polisi B 9752 SYT dengan Bus Tri Star bernomor polisi R 1696 EA. Kecelakaan terjadi di KM 100 Tol Cipularang arah ke Jakarta. "Tujuh orang tewas dan 17 luka-luka," ungkap TMC Polri.
Akibat kecelakaan maut ini, ruas jalan di KM 100 sempat tertutup. Hal ini mengakibatkan antrean kendaraan panjang hingga tiga kilometer. Kilometer 100 merupakan daerah paling rawan kecelakaan di Tol Cipularang. Kontur jalan yang menurun membuat pengemudi kerap tidak sadar kecepatan kendaraannya bertambah.