REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Rumah sakit Evarina Etaham saat ini menampung 33 korban dari tragedi maut di Tol Cipularang. Empat dari 33 korban itu dinyatakan tewas. Sedangkan 29 korban yang dalam kondisi luka sedang dalam perawatan intensif. "Kalau untuk jenis lukanya saya tidak bisa menjelaskan karena butuh keterangan dokter," ujar petugas informasi Rumah Sakit Evarina Etaham Purwakarta, Feti saat dihubungi Republika, Sabtu (22/12).
Dia mengaku, belum ada pihak keluarga lain yang datang ke rumah sakit selain sesama penumpang bus nahas. Menurutnya, keluarga para korban masih berada di Purbalingga.
sang petugas informasi juga memberi penjelasan soal korban tewas. Menurutnya dua korban tewas yang berada di Rumah Sakit Etaham berkelamin pria. "Dua lainnya wanita. Keempat korban tewas adalah penumpang dewasa," ujarnya menjelaskan. Selain di rumah sakit Etaham, korban tewas tragedi Cipularang dirawat di rumah sakit MH Thamrin.
Tragedi maut Cipularang terjadi Sabtu (22/12) sekitar pukul 06.29 pagi. Kecelakaan melibatkan truk Dump nomor polisi B 9752 SYT dengan Bus Tri Star bernomor polisi R 1696 EA. Kecelakaan terjadi di KM 100 Tol Cipularang arah ke Jakarta. "Tujuh orang tewas dan 17 luka-luka," ungkap TMC Polri.
Akibat kecelakaan maut ini, ruas jalan di KM 100 sempat tertutup. Hal ini mengakibatkan antrean kendaraan panjang hingga tiga kilometer. Kilometer 100 merupakan daerah paling rawan kecelakaan di Tol Cipularang. Kontur jalan yang menurun membuat pengemudi kerap tidak sadar kecepatan kendaraannya bertambah.