REPUBLIKA.CO.ID, Niatan menghabiskan liburan Natal tahun ini dengan berlibur, justru berujung duka bagi para korban kecelakaan di tol Cipularang.
Kecelakaan yang terjadi Sabtu (22/12), membuat korban kecelakaan yang hampir semuanya memiliki ikatan keluarga ini, terpaksa berduka akibat peristiwa yang terjadi.
Sri Setiani (19 tahun), salah seorang penumpang bus Bus Pariwisata PO Tri Kusuma (Tristar) asal Purbalingga Nopol R 1696 EA mengatakan, penumpang bus ini semuanya warga Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Jumlah penumpang diperkirakan mencapai 50 orang, sebagian diantaranya merupakan karyawan Toko Sembako Karuni milik Supardi.
"Rencananya, kami akan berdarmawisata ke Masjid Kubah Mas Depok dan Kebon Binatang Ragunan," ujar Sri, yang mengalami luka ringan ini.
Sri yang juga karyawan toko sembako ini diajak majikannya berlibur ke Jakarta. Mereka, diperbolehkan membawa anak, isteri, suami, dan keluarga lainnya. Rombongan ini, berangkat dari Purbalingga, Jumat (21/12) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dari Purbalingga sampai Cipularang, bus sebenarnya tak ada masalah. Bus melaju dengan baik. Akan tetapi, ketika semua penumpang terlelap tidur, tiba-tiba terasa benturan yang cukup keras.
Seketika, semua penumpang pun menjerit karena melihat bus yang mereka tumpangi sudah menabrak kendaraan lain. Akibat kejadian ini, tujuh orang meninggal dunia, dua di antaranya adalah awak bus. Sedangkan sopir, hanya mengalami luka ringan.
Kini, korban yang selamat dan yang meninggal masih berada di RSU Efarina Etaham serta RSU Thamrin.
Sementara itu, Bayu Setiadi (30), keluarga korban asal Jakarta, mengaku kaget mendengar rombongan keluarganya mengalami kecelakaan di Cipularang. Saat ini, dirinya tengah mengurus semua korban yang dirawat di dua rumah sakit tersebut.
"Korban ini, hampir semuanya memiliki ikatan keluarga," ujar Bayu.