REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bursa saham Wall Street ditutup melemah pada akhir pekan setelah tidak adanya titik terang pencegahan terhadap jurang fiskal yang terus membayangi perekonomian AS. Perdagangan mengalami perubahan yang fluktuatif karena investor masih menunggu kepastian tindakan pemerintah demi menghindari resesi.
Pada penutupan perdagangan Jumat (21/12) waktu setempat, Indeks Dow Jones turun 120,88 poin atau 0,91 persen ke level 13.190,84. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 13,54 poin menjadi 1.430,15. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq turun 29,38 poin (0,96 persen) ke level 3.021,01.
Juru bicara Partai Republik, John Boehner gagal mendapatkan dukungan bahkan dari anggota partainya untuk meluluskan rencana B yang dimilikinya. Rencana tersebut kurang lebih berisi penolakan target setoran pajak yang ditawarkan Presiden Obama.
Kegagalan ini sangatlah mengecewakan. Namun kegagalan ini tidak terlalu membuat semua orang terkejut. "Hanya saja ketidakpastian bakal tidak disukai pasar," ujar Direktur Investasi Morgan Creek di Chapel Hill Carolina Utara, Mike Hennessy, seperti dilansir oleh Reuters, Sabtu (22/12).
Rencana B yang berisi tentang penambahan pajak bagi orang yang berpenghasilan di atas 1 juta dolar tidak mendapat dukungan sama sekali di parlemen. Bahkan Gedung Putih juga menolak ide ini.
Penurunan 1 poin di tiga pasar saham AS menunjukkan investor tidak percaya ekonomi akan rusak oleh ketiadaan kepastian keputusan ini. "Anda bisa saja terbangun dan melihat pasar turun 300-400 basis poin," ujar Presiden JMP Securities, Mark Lehmann.