REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Latar belakang kriminal di India bukan hambatan bagi seseorang untuk terus berkarir di politi. Menurut laporan satu lembaga think-thank seperti yang dirilis oleh AFP, sedikitnya 20 pria yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap wanita tetap terjun dalam pemilu di India dalam lima tahun terakhir
Laporan Association for Democratic Reforms (ADR) itu muncul di tengah kemarahan meluas atas pemerkosaan ramai-ramai yang dilakukan terhadap wanita 23 tahun di atas bus. Empat orang pelaku telah ditangkap, sedangkan dua lagi tengah diburu oleh polisi.
Saat ini sejumlah partai politik berbaris bersama-sama mengutuk pemerkosaan tersebut yang memicu protes terhadap bagaimana wanita diperlakukan di India.
Perdana Menteri Manmohan Singh, ketua partai yang berkuasa di Kongres saat ini, Sonia Gandhi dan anggota parlemen dari kubu oposisi dalam satu suara, mengecam serangan pada Ahad lalu.
Namun laporan ADR seolah mengingatkan bahwa banyak kandidat dari partai-partai tersebut yang sedang mengalami tuduhan pemerkosaan.
Sejak 2007, partai-partai politik tetap memberi tiket kepada 20 kadernya yang nyata-nyata dituduh melakukan pemerkosaan untuk mengikuti pemilu anggota legislatif. Ini mengejutkan dan butuh tindakan mendesak," ujar pendiri ADR, Jagdeep Chhokar dalam keterangan resminya.