REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Seorang anggota parlemen Iran, Ahad (23/12) mengatakan bahwa penempatan peluru kendali Patriot NATO di beberapa titik perbatasan Turki-Suriah bisa memicu perlombaan senjata di kawasan itu
Vahid Ahmadi, seorang anggota (parlemen) Majlis Iran dari Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri mengatakan bahwa kehadiran pasukan asing di negara-negara Muslim selalu menjadi "masalah yang disebabkan" antara negara-negara muslim.
Penyebaran rudal Patriot dinilai juga "berbahaya" bagi Turki dan tidak akan menjamin keamanannya, kata Ahmadi. Dia menambahkan bahwa Barat berusaha untuk kepentingan sendiri melalui kehadiran pasukan NATO di wilayah tersebut dan "tidak mengakui" kepentingan negara-negara lain.
NATO baru-baru ini menyetujui untuk mengirim enam rudal baterai Patriot dari Amerika Serikat, Jerman dan Belanda ke Turki yang akan beroperasi pada akhir Januari 2013.
Protes selama 21-bulan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad telah berubah semakin berdarah, dengan pertempuran sengit sering meletus di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki.