REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Koalisi oposisi mesir, Ahad (23/12) menegaskan akan membentuk satu partai tunggal untuk menantang kubu Ikhwanul Muslimin. Sejak revolusi tahun lalu para petinggi-petinggi Ikhwanul yang lebih disiplin mendominasi pemillu dan jajak pendapat.
Anggota oposisi yang tergabung dalam National Salvation Front (NSF), dengan perbedaan pandangan yang memecah suara non-Islami, bertekad untuk terus menekan Presiden Muhammad Mursi, termasuk lewat demonstrasi damai.
Sosialis liberal dan beberapa faksi lain yang bersatu di bawah baner Front, gagal dalam kampanye membujuk rakyat Mesir untuk memilih 'tidak' dalam referendum terhadap konstitusi baru. Hasil referendum tak resmi menurut pendukung Mursi pada Ahad, menyatakan telah meraup 64 suara setuju warga yang mendatangi kotak suara, yakni sepertiga dari total 51 juta pemilih sah Mesir.
"Front saat ini sangat kuat dan menyatu dan Front bersepakat memimpin perjuangan ini bersama-sama," ujar Mohammed Abul Ghar, kepala Partai Demokrat Sosial Mesir dan anggota pemimpin Front, dalam acara jumpa pers setelah pelaksanaan referendum.