REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siklus banjir lima tahunan yang tidak melanda Jakarta pada 2012, diperkirakan akan datang pada awal 2013 mengingat curah hujan lebih tinggi yaitu 80 hingga 110 mili meter.
"Tahun lalu di bawah 80 mili meter, khawatirnya dengan debit air saat ini, banjir lima tahunan yang tidak jadi pada 2012 akan datang pada awal 2013," kata Kepala Pintu Air Manggarai Pardjono saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/12).
Debit air di pintu air Manggarai saat ini mencapai 850 senti meter, dengan demikian petugas memberlakukan siaga dua dengan membuka semua pintu air di Manggarai. Sejumlah pemukiman warga dari Manggarai sampai Rawajati terendam banjir.
Pardjono mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala RT dan RW setempat terkait kemungkinan terjadinya banjir susulan maupun banjir siklus lima tahunan.
Menurut Pardjono, seluruh pintu air di Jakarta membuka pintu airnya kecuali pintu air Ciliwung, yang hanya membuka sebagian pintu agar kawasan Menteng dan Istana Negara terhindar dari Banjir. "Kalau Ciliwung memiliki kebijakan sendiri, aliran dari Ciliwung ke kota di tutup rapat," kata Pardjono.
Debit air di pintu air Manggarai sekitar 850 senti meter kerap terjadi setiap musim hujan datang pada September hingga Maret, dan para petugas pintu air secara bergantian menjaga perkembangannya dan berkoordinasi dengan petugas pintu air lain di Jakarta.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga Jakarta untuk mewaspadai terjadinya banjir menyusul peningkatan debit air di Sungai Ciliwung Hulu. "Hujan berintensitas tinggi di daerah Puncak dan sekitarnya pada Minggu pukul 17.30 WIB telah menyebabkan Sungai Ciliwung Hulu naik secara cepat debitnya," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Dia menambahkan, daerah yang berpotensi terkena banjir adalah daerah sekitar bantaran Sungai Ciliwung yaitu Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus atau Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.