Senin 24 Dec 2012 10:41 WIB

Bisnis Apa Saja yang Laris Saat Isu Kiamat 21-12?

Rep: Stevie Maradona / Red: M Irwan Ariefyanto
Salah satu bunker yang laris dijual Atlas Survival
Foto: online.wsj.com
Salah satu bunker yang laris dijual Atlas Survival

REPUBLIKA.CO.ID,Kiamat 21 Desember 2012 (21-12-12) tidak terjadi. Ron Hubbard sudah meraup untung. Ron adalah pendiri Atlas Survival Shelters, perusahaan pembuat tempat persembunyian (bungker) asal Los Angeles.

Mendekati 21 Desember, ia mengaku produknya laris manis di pasaran. "Tahun lalu hanya laku satu sebulan. Januari 2012 mulai laku satu per pekan. Tapi, sejak awal Desember kemarin, kami bisa menjual satu bungker per hari," kata Ron seperti dikutip ABC News, Kamis (20/12).

Seperti apa sih bungker kiamat yang dijual Ron? Bentuknya seperti selongsong pipa dengan panjang mulai dari 40 meter dan lebar mulai dari 10 meter serta tinggi mulai dari tiga meter. Bungker ini bisa ditanam di lokasi mana saja. Konsumen Ron umumnya meminta bungker ditanam di halaman dekat rumah mereka. Ada jalur masuk dari rumah untuk langsung ke bungker dan ada satu jalur lainnya untuk ke permukaan tanah.

Dalam laman bisnisnya, Ron mengklaim bungker ini aman setidaknya sampai 200 tahun. Bagi penghuninya, bisa nyaman hidup, tergantung pasokan makanan, air, dan listrik. Ia juga mengklaim, bunker ini sanggup bertahan dari serangan nuklir, senjata biologis, senjata kimia, badai, kebakaran, gempa bumi. "Produk kami melindungi Anda dan keluarga Anda," katanya berpromosi.

Harga per unitnya mulai dari 40 ribu dolar AS sampai jutaan dolar AS. Ron tidak sekadar menjual bungker pipa, tapi juga melengkapinya dengan interior. Konsumen tinggal memilih bungker itu mau diisi oleh satu set sofa kulit, tempat tidur empuk ukuran raksasa, tempat bermain anak, televisi layar datar, kulkas, microwave, toilet listrik, meja makan, ruang belajar, dan lain-lain. Satu konsumennya, kata Ron, sudah menggunakan bungker tersebut sebagai rumah sehari-hari selama 18 bulan terakhir.

Di AS pebisnis yang memanfaatkan hari kiamat seperti Ron tidak sendiri. Ron hanya satu dari ribuan pebisnis yang mencoba mengail untung dari kiamat versi bangsa Maya. Menurut kalender Maya, 21 Desember 2012 adalah akhir dari siklus 5.125 tahun peradaban manusia. Mengapa siklus peradaban ini bisa heboh dan berubah jadi kiamat? Ini adalah interpretasi sepihak ilmuwan AS pada 1960-an yang membaca kalender Maya saat itu.

Namun, tujuh juta jiwa keturunan suku Maya justru tidak percaya dengan ramalan kiamat tersebut. Mereka kini hidup terpencar di Meksiko, Guatemala, dan negara Amerika Latin lainnya. Agama mereka bukan lagi kepercayaan dewa-dewa, seperti nenek moyangnya dulu. Suku Maya kini mayoritas menganut Kristen-Katolik. Di Meksiko saja, selain menganut Katolik, keturunan suku Maya juga beragama Buddha dan Yahudi.

Penjual minuman bernama Julian Nohuicab mengatakan, heboh kiamat 21 Desember hanya akal-akalan marketing. Julian berjualan di salah satu situs kota Maya di Kota Coba, Quintana Roo, tidak jauh dari pantai terkenal Cancun. "21 Desember cuma tanggal biasa. Bagi saya itu hari biasa, seperti hari-hari lainnya."

"Kami tidak percaya kiamat pada 21 Desember," tegas Socorro Poot, ibu rumah tangga beranak tiga di Kota Hoica, sekitar 40 kilometer dari Piramida Chichen Itza. Socorro mengatakan, tidak ada yang tahu kapan hari kiamat akan tiba. "Hanya Tuhan yang tahu!" katanya.

"Ramalan itu kebohongan. Saya rasa ramalan itu berdampak buruk pada masyarakat dan budaya kami," kata Vera Rodriguez, psikolog berdarah Maya. Vera tinggal di Izamal, Yucatan, Meksiko. Rumahnya berdampingan dengan satu situs Suku Maya, yaitu piramida Chichen Itza.

Meksiko jelas negara yang paling diuntungkan dari isu kiamat. Pemerintah Meksiko memprediksi ada 50 juta turis membanjiri Meksiko tahun ini dan sebagian besar karena wisata kiamat. Mereka yang percaya kiamat buru-buru membeli tiket pesawat ke Meksiko, memesan hotel di dekat piramida-piramida bangsa Maya yang tersebar di beberapa kota, lalu menghabiskan uangnya untuk membeli makanan dan pelesiran.

Pada Jumat ini diperkirakan ada 200 ribu turis memenuhi Piramida Chichen Itza. Menunggu kiamat tiba. Bus-bus dari kota besar sudah ramai memenuhi sejumlah situs. Membawa turis yang kebanyakan sudah berambut putih. Ada juga turis bule yang cuma modal ransel dan rambut ala Bob Marley.

Ini menguntungkan bagi warga sekitar. Mereka membuka bisnis apa saja yang berhubungan dengan kiamat 21 Desember. Satu atraksi yang paling populer ada di Piramida Coba. Di salah satu sisi piramida itu ada tablet batu yang dipahat 13 Agustus 3.114 tahun yang Lalu. Maksudnya ini adalah prasasti siklus kehidupan pertama bangsa Maya. Sebagian turis asing menganggap tablet itu dengan sangat serius.

"Ini adalah lokasi yang penuh dengan 'energi'. Ini adalah lokasi yang suci," kata Jonathan Ellerby, turis asal Kanada. "Saya merasa sangat emosional, sangat bergairah. Saya merasa saya sudah ada di tempat yang tepat. Beneran!" katanya lagi.

Begitu 'seriusnya' isu kiamat ini, sejumlah petinggi negara sampai perlu mengeluarkan pernyataan. Menteri Rusia Vladimir Puchkov mengatakan Pemerintah Rusia kini memonitor bumi dengan saksama dan berusaha meyakinkan tidak ada hal serius yang mengancam bumi. Di Serbia, ratusan pengikut sekte kiamat kini berada di Gunung Rtanj, Karpathia. Mereka meyakini gunung itu menyimpan energi dari mahluk asing yang bisa menyelamatkan manusia kalau kiamat tiba.

Desa Bugarach di kaki Gunung Pyrenees, Prancis, juga menjadi lokasi tempat berkumpulnya sekte percaya kiamat 21 Desember. Beberapa sekte saking percaya dirinya mengklaim desa itu sebagai satu-satunya tempat di muka bumi yang tidak akan tersentuh kiamat. Mereka juga percaya piring terbang akan mendarat di desa itu dan membawa ratusan orang ke planet lain. Wali kota Bugarach bereaksi dengan menurunkan tentara untuk mengamankan desanya dari orang-orang aneh itu.

Di AS, tayangan Doomsday preppers sudah mengudara sejak beberapa bulan yang lalu. Tayangan ini memperlihatkan bagaimana persiapan segelintir warga AS yang percaya kiamat tiba pada 2012. Kiamat memang bagus untuk bisnis makanan. Sebab, sejumlah restoran di AS sudah membuat menu berdasar kiamat. Restoran TGI Friday's, misalnya, membuat menu 'Last Friday' (Jumat Terakhir). Restoran lainnya menyediakan minuman Mayan Margarita, ada lagi yang membuat menu Es Krim Terakhir di Hidup Anda, dan hidangan penutup bernama 'Hitungan Terakhir'.

sumber : Reuters, AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement