Senin 24 Dec 2012 18:08 WIB

Eits...Desa 'Lompat Batu' Bawomataluo Siap Mendunia

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Peta Nias
Foto: kanisbar.wordpress.com
Peta Nias

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Saat ini para peneliti UGM dan Jepang sedang berupaya memperkenalkan

desa Bawomataluo kepada dunia.

Mereka berupaya memasukkan desa yang terkenal dengan tradisi lompat batu di Pulau Nias tersebut  menjadi warisan dunia di Unesco.

Pemerhati Pelestarian Kebudayaan Nias Etis Nehe menyatakan, upaya mengenalkan Bawomataluo ke Unesco memberi angin segar, kekayaan budaya di Bawomataluo tidak akan hilang.  Sebab kebudayaan Bawomataluo akan direstorasi.

Masyarakat, ujar Etis, akan diajak terlibat  melestarikan kebudayaan Bawomataluo.

"Dengan Bawomataluo menjadi warisan dunia, maka ada tanggung jawab internasional untuk melindunginya. Selain itu pemerintah pusat dan daerah harus berkomitmen melakukan  pelestarian," kata Etis, Senin, (24/12).

Jika pemerintah tidak ikut melestarikan, terang Etis, maka Unesco bisa mencabut status itu. Tentu saja pemerintah tidak mau mengambil risiko untuk itu.

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Desa Bawömataluo dari  Fakultas Teknik UGM Yoyok Wahyu Subroto menyatakan, pihaknya akan mengenalkan budaya Bawömataluo kepada dunia.

Dalam pengenalan budaya Bawömataluo, ujar Yoyok, akan melibatkan warga desa Bawömataluo. Mereka diminta memotret bagian  desa yang dianggap menarik.

“Dari sana,  akan dianalisis  objekk mana saja yang menurut masyarakat menarik. Hal Itu diperlukan untuk menyusun desa Bawömataluo menjadi daerah wisata ke depan,” kata Yoyok.

Dalam memperkenalkan Bawömataluo kepada dunia, akan mengajak ketua tim riset dari Jepang, Prof. Yasufumi Uekita. Ia juga telah berhasil memasukkan  peninggalan budaya Vietnam dan Jepang  menjadi warisan dunia di Unesco.

Desa Bawömataluo sendiri  terkenal dengan perkampungan tradisional, selain  atraksi lompat  batu. Bahkan desa tersebut sudah masuk tentative list di Unesco sejak 2009.

Fokus riset dalam mempersiapkan Bawömataluo menjadi wisata dunia, terang Yoyok, tidak hanya pada aspek  arsitektur Desa Bawömataluo yang unik. Namun juga memasukkan konsep budaya dalam masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement