REPUBLIKA.CO.ID, Pengamat politik Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi memandang sinis rencana partai politik mengusung figur artis sebagai Capres 2014.
Menurut Burhan rencana itu hakikatnya merupakan bukti kegalauan yang terjadi di internal partai politik.
"Partai sedang galau karena krisis figur yang mereka hadapi," kata Burhan.
Burhan pengusungan nama artis hanya strategi marketing dari partai politik untuk mendongkrak suara di Pemilu legislatif. Lewat popularitas yang artis, partai politik percaya akan mendapat tambahan suara yang cukup lumayan.
Ini artinya, masih kata Burhan, partai politik tidak pede menjual pemimpin partai mereka ke masyarakat. Menurut Burhan, sejatinya, partai politik tidak akan rela memberikan jabatan strategis pada orang-orang yang berasal dari luar partai. "Artis hanya sekadar dimanfaatkan karena memiliki massa penggemar yang lebih banyak," katanya.
Menurut Burhan, figur artis masih sulit diusung sebagai Capres. Hal ini karena kepemimpinan bukan hanya menyangkut integritas dan popularitas, tapi juga kapabilitas dalam menyelesaikan persoalan.
Terlebih, sampai sejauh ini sosok Iwan Fals belum memberikan tanda-tanda ke publik untuk bersedia maju ke dunia politik.
"Artis (Iwan Fals) sepertinya lebih memikirkan bab tahu diri sebelum memilih maju," ujar Burhan.