Selasa 25 Dec 2012 03:18 WIB

Turki Minta Vatikan Kembalikan Jasad Santa Claus

Kubah Basilika Santo Petrus di Vatikan, Italia.
Foto: Istimewa
Kubah Basilika Santo Petrus di Vatikan, Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Vatikan diminta mengembalikan tulang-belulang Saint Nicholas, uskup yang disebut-sebut sebagai Santa Claus yang asli, ke Turki.

Permintaan itu disampaikan Profesor Arkeologi dari Akdeniz University (AU), Nevzat Cevik. Cevik mengatakan Vatikan membawa tulang Saint Nicholas keluar dari Turki pada medio 1087.

Tulang Saint Nicholas, diklaim Cevik diangkut dari Turki 'secara paksa' untuk dimakamkan di sebuah gereja di Provinsi Bari, Italia.

“Ini tidak ada hubungannya dengan pariwisata, untuk mengembalikan tulang-tulang Nicholas kembali ke kuburnya di Demre (sebuah kota di provinsi selatan Anatolia, Turki). Melainkan merupakan keinginan kami sebagai warga Turki,” tegas Cevik, seperti disadur dari Hurriyet.

Sebenarnya, klaim Cevik, Saint Nicholas menginginkan jasadnya dimakamkan di kapel penguburan di samping gereja di Demre. Namun, Cevik mengatakan cukup puas dengan kembalinya sejumlah artefak asli ke Turki melalui inisiatif dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Negeri Dua Benua tersebut.

“Saint Nicholas juga penting bagi umat muslim dunia, meskipun ia hidup di masa sebelum kedatangan Islam. Ia berusaha untuk menyebarkan agama Kristen, yang juga merupakan agama yang diutus Allah,” klaimnya.

Gereja Saint Nicholas di Demre, masih kata Cevik, sangat penting mengingat gereja itu menjadi tempat ziarah. Gereja itu juga menjadi situs sejarah yang berusia 1.500 tahun lebih.

Saint Nicholas lahir di wilayah Aegean dan ia tinggal di kota kuno Myra, di Lycia, Patara (Asia kecil), yang saat ini disebut Demre. Gereja Saint Nicholas telah dibangun pada abad keempat, dan sekarang menjadi museum yang menarik puluhan pengunjung, terutama wisatawan umat Kristen Ortodoks.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement