REPUBLIKA.CO.ID, STOKE -- Manajer Liverpool Brendan Rodgers yakin timnya mampu mengatasi permainan Stoke yang mengandalkan fisik, saat ia mempersiapkan tim untuk lawatan ke Stadion Britannia pada Rabu.
Si Merah mengakhiri 2012 dengan cukup baik, dengan laju empat kemenangan berturut-turut yang membawa mereka hanya terpaut lima poin dengan tim empat besar di klasemen Liga Utama Inggris.
Rodgers puas dengan kecepatan Si Merah dalam mengadaptasi strategi permainan operan bolanya, yang diterapkannya sejak tiba dari Swansea pada musim panas. Dan ia tidak khawatir dengan pendekatan agresif Stoke akan menghancurkan gaya permainan lembut timnya.
Setelah mempertahankan Swansea di Liga Utama Inggris pada kampanye pertama mereka musim lalu, Rodgers memberi hormat pada pekerjaan yang dilakukan Tony Pulis kepada Stoke, apapun kritik yang disampaikan mengenai taktik-taktik mereka.
"Saya selalu menghormati mereka. Tidak ada cara yang benar atau salah untuk memainkan sepak bola, namun Stoke kerap kali mendapat banyak kritik yang tidak adil," kata Rodgers.
"Bagaimana mereka memainkan permainan, mereka menantang anda secara fisik, yang sah-sah saja, karena ini adalah olahraga fisik, dan pada level elit itulah yang terjadi."
"Untuk konsisten bertahan di level ini setelah Tony membawa tim itu promosi, hal itu membutuhkan banyak kerja keras. Saya tahu dari masa-masa saya di Swansea mengenai kesulitan-kesulitan tahun lalu di musim penuh pertama, dan anda berusaha menumbuhkannya musim demi musim, dan Tony melakukannya."
"Ini selalu akan menjadi tantangan berat dan pertandingan berat, namun kami akan siap untuk itu, karena anda harus mampu memadukan permainan anda dengan baik dan tim ini dapat melakukan hal itu."
Rodgers yakin dapat menambahkan beberapa pemain di timnya pada Januari setelah gagal mempertajam lini depan, sebelum bursa transfer dibuka.
Si Merah semakin mendekati kesepakatan untuk mendatangkan penyerang Chelsea Daniel Sturridge, dan juga telah dikait-kaitkan dengan pemain sayap Blackpool Thomas Ince.
Rodgers yakin sejumlah wajah baru, ditambah bertambah nyamannya timnya dengan metode-metodenya, berarti Liverpool akan mengakhiri musim dengan baik.
"Anda memasukkan pertumbuhan grup, pemain-pemain muda mendapatkan pengalaman, tanggung jawab yang dipikul pemain-pemain senior, bekerja dengan manajer baru, dan menemukan cara-cara baru untuk bermain sepak bola," ucapnya.
"Beberapa penampilan kami tidak mendapat penghargaan (hasil yang baik), namun saya tahu terdapat semangat kuat di grup dan kami merasa kami berkembang setiap saat."
"Sepanjang kami menjaga mentalitas untuk melakukan pekerjaan kami dan bekerja dengan baik dengan agresif di permainan kami, kami dapat benar-benar berkembang."
"Kami gagal mendatangkan satu atau dua pemain pada Agustus, dan kami tidak ingin membuat terlalu banyak (pembelian) pada Januari, namun hanya satu atau dua (pemain) yang dapat membuat perbedaan dan membantu kami. Jika kami melakukannya, maka kami dapat melihat paruh kedua musim yang bagus."
Meski Rodgers sedang berada pada suasana percaya diri, Liverpool tidak pernah menang di Stadion Brittania sejak Stoke promosi pada 2008.
Stoke tidak kemasukan sama sekali pada sembilan pertandingan musim ini, rekor yang lebih banyak dari tim Liga Utama Inggris lainnya dan membuat mereka memiliki salah satu rekor pertahanan terbaik di Eropa.
Pulis gembira dengan cara bermain timnya yang membuat Stoke tetap bertahan di Liga Utama Inggris, dan berharap dapat melihat lebih banyak bukti perkembangan timnnya saat menghadapi Liverpool.
"Secara bertahap kami tampil semakin baik selama lima tahun kami berkiprah di Liga Utama Inggris, namun kami harus mengambil waktu kami dan meyakinkan bahwa kami melakukannya dengan baik," kata Pulis.
"Hal lain adalah ketika kami masuk ke Liga Utama Inggris, sebagai klub sepak bola kami tidak memiliki infrastuktur maka kami menghabiskan banyak uang untuk hal itu."
"Mudah-mudahan hal itu membangun klub untuk beberapa generasi untuk datang dan bukan hanya untuk saat ini. Kami adalah kami. Kami harus terus berkembang dan melakukan hal-hal yang kami rasa benar."