Selasa 25 Dec 2012 15:38 WIB

BPBD Jabar: Hingga 2 Tahun ke Depan Banjir Masih Terjadi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Banjir di Dayeuh Kolot, Bandung
Foto: Rezza Estily/Antara
Banjir di Dayeuh Kolot, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat langganan banjir yang tinggal di Baleendah dan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung, diminta masih terus waspada. Pasalnya, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Udjawalaprana Sigit, hingga dua tahun kedepan banjir kemungkinan masih terjadi di kedua daerah langganan banjir tersebut.

‘’Upaya untuk membenahi Sungai Citarum sebagai penyebab banjir kan sekarang hasilnya masih belum terlihat,’’ ujar Sigit, Selasa (25/12).

Sigit menjelaskan, kondisi terakhir masyarakat yang terkena banjir di Baleendah dan Dayeuh Kolot, airnya memang sudah surut. Banjir yang paling parah, terjadi pada Ahad (23/12) karena ketinggian air mencapai  1 sampai 2 meter.

Selain di kedua daerah tersebut, tahun ini banjir melanda hampir semua ruas jalan yang ada di Kota Bandung. Penyebabnya, karena curah hujan sangat tinggi. ‘’Kota Bandung dilanda banjir, karena drainasenya banyak yang harus diperbaiki,’’ imbuhnya.

Sementara untuk Baleendah dan Dayeuh Kolot, sambung dia, banjir baru bisa diatasi kalau sungai Citarum sudah dibenahi. Pemerintah, memiliki tiga langkah untuk memperbaiki Citarum. Yakni, pengerukan sendimentasi, pelebaran sungai dan meninggikan tanggul. Namun, program ini dianggarkan multi years jadi hasilnya belum terlihat.

‘’Dua tahun kedepan mungkin kalau Citarum sudah dibenahi bisa bebas banjir,’’ tegasnya.Sigit menilai, yang harus dilakukan saat ini adalah evakuasi dan penyelamatan korban banjir. Yang penting, banjir tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Sehingga, BPBD Jabar terus menyiapkan berbagai peralatan evakuasi, obat-obatan dan logistik.

Korban banjir, kata dia, saat ini kebanyakan diungsikan ke masjid, kantor desa dan bangunan lainnya. BPBD Jabar, tidak membangun tenda karena menampung pengungsi di gedung-gedung tersebut dinilai lebih manusiawi. ‘’Air sebenarnya sudah mulai surut karena kan dua hari ini panas tidak hujan,’’ katanya.

Warga yang mengungsi pun, lanjut dia, sudah mulai melakukan aktivitas sehari-hari. Misalnya, pergi ke kantor. Namun, selama hujan masih terus turun, semua warga harus tetap waspada.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement