REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Juru Bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) menyatakan, polisi wanita Afghanistan yang menembak mati seorang penasehat sipil NATO di markas kepolisian Kabul, ditahan.
Penasehat sipil NATO tersebut meninggal dunia karena luka serius.
Peristiwa tersebut adalah serangan baru yang berakibat pada rusaknya kepercayaan pasukan NATO dan sekutu Afghanistan dalam perjuangan terhadap Taliban.
Juru bicara Menteri Dalam Negeri Sediq Seidiqqi mengonfirmasi insiden kabul. Ia mengatakan, penyelidikan sedang berlangsung.
Seorang pejabat keamanan senior mengatakan, korban adalah seorang penasehat laki-laki dari NATO.
Menurut seorang petugas polisi, penembakan terjadi di halaman markas, yang dijaga ketat di Kabul Tengah.
"Saya mendengar suara tembakan dan melihat penembaknya seorang wanita, yang mengenakan seragam polisi, berjalan dan menembak ke udara dengan pistol," kata polisi tersebut.
"Saya berlari mengejar dia, melompat dan menodongkan pistol kekepalanya dan mengatakan untuk tidak bergerak. Dia menyerah dan saya menangkapnya kemudian saya mengambil senjatanya," kata polisi itu.
NATO bertujuan untuk melatih 350 ribu tentara dan polisi Afganistan pada akhir 2014 karena akan mengembalikan semua tanggung jawab keamanan kepada kekuatan lokal Presiden Hamid Karzai.
Konflik di Afganistan telah membuat serangan orang dalam meningkat tahun ini, dengan lebih dari 50 tentara ISAF tewas oleh rekan-rekan mereka sendiri di tentara atau polisi Afganistan.