REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Serangan virus flu burung pada itik yang sedang melanda sejumlah daerah, tak terlalu dirisaukan para peternak di Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon. Pasalnya, mereka memiliki resep jitu untuk mencegah serangan virus H5N1 tersebut pada itik.
''Resep ini sudah kami terapkan sejak 1964 dan diwariskan secara turun temurun,'' ujar seorang peternak itik, Waud, Selasa (25/12).
Waud menjelaskan, resep jitu itu berupa ramuan campuran tanaman dan rempah-rempah, seperti merica, jahe, kencur, sereh, mengkudu, kunyit, temu hitam, daun sambiloto, dan gula merah. Semua bahan itu dihaluskan dan dimasak. ''Air rebusan semua bahan-bahan itu kemudian diberikan pada itik,'' tutur Waud.
Menurut Waud, ramuan tersebut dapat memperkuat stamina itik. Karenanya, itik dapat terhindar dari serangan flu burung yang sekarang sedang mewabah.
Hal senada diungkapkan Ketua Kelompok Peternak Itik di Sentra Peternakan Rakyat Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Mito. Dia menyatakan, flu burung yang banyak menyerang itik maupun unggas jenis lainnya di daerah lain tidak terjadi di daerahnya.
''Dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada kematian itik secara massal akibat flu burung,'' kata Mito.
Jikapun ada itik yang mati, lanjut Mito, maka jumlahnya hanya berkisar satu sampai dua ekor. Dia menilai, kondisi tersebut masih dalam batas kewajaran. Mito menyebutkan, sentra peternakan rakyat di Desa Kroya, Kecamatan Panguragan memiliki 90 orang anggota. Adapun jumlah populasi ternaknya mencapai lebih dari 60 ribu ekor.