REPUBLIKA.CO.ID, Mengacu pada hasil pemilu presiden pada Juni lalu, suara terpolarisasi di kalangan Rakyat Mesir sebenarnya sudah terlihat gamblang. Saat itu Muhammad Mursi tidak menang telak, melainkan tipis terpaut hanya 1 juta suara dari pesaingnya, Ahmad Shafik, tokoh era Mubarak yang didukung mayoritas liberal.
Perbedaan suara Mursi dan Shafik adalah 51:49 atau 13,2 juta suara banding 12,3 juta suara. Keunggulan sangat tipis itu dipahami pengamat tak memberikan cukup kekuatan terlegitimasi bagi Mursi untuk menentukan halauan konstitusi tanpa dukungan kubu oposisi.
Prinsip-prinsip Syariah