REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dinas Kesehatan di daerah rawan banjir meminta masyarakat mewaspadai penyakit kencing tikus. Penyakit dari bakteri leptospira itu sangat mudah menyerang warga yang bolak-balik di daerah tergenang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dien Emmawati, mengimbau warga yang harus bersentuhan dengan air banjir menggunakan pelindung, seperti sepatu boot. Ia jelaskan, terlalu sering melewati genangan akan membuka pori-pori di kulit kaki. "Ini memudahkan bakteri penyakit kencing tikus untuk masuk," katanya pada Republika, Selasa (25/12).
Belum ada laporan korban banjir di DKI Jakarta terkena penyakit yang cukup berbahaya ini. Penyakit kencing tikus menyerang hati, ginjal, dan mata. Gejala penyakit ini serupa dengan Demam Berdarah Dengue, karena itu harus segera mendapat diagnosa dokter dan ke rumah sakit.
Kepala Seksi Gawat Darurat dan Bencana Dinkes DKI, Iwan Kurniawan, mengklaim kondisi pengungsi banjir Jakarta cukup stabil dan tidak ada warga yang berpenyakit serius. Dari data yang masuk ke Dinkes, kata dia, Sebagian besar penyakit yang menyerang korban banjir adalah penyakit kulit, demam dan gangguan pernafasan. "Tidak ada yang parah." Namun ada satu pengungsi banjir meninggal di pengungsian karena penyakit tua.
Dinkes sudah mendirikan belasan posko kesehatan di lokasi banjir Jakarta. Sebanyak 15 posko kesehatan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, serta satu posko kesehatan di Jakarta Barat. Di tiap pos ada tiga petugas kesehatan yang siaga serta satu unit mobil ambulans.