Rabu 26 Dec 2012 11:34 WIB

Sedihnya.. Di Depok, 50 Balita Gizi Buruk

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Setyanadivita Livikacansera
Balita penderita gizi buruk
Foto: M Syakir/Republika
Balita penderita gizi buruk

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono, mengaku masih terdapat 50 balita yang mengalami gizi buruk di Depok. 

Menurutnya, gizi buruk ini dikarenakan faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan mengenai asupan gizi yang dibutuhkan balita. 

Ia menambahkan, balita yang menderita gizi buruk akan dirujuk ke panti pemulihan gizi di Sukmajaya. Sementara itu, untuk pemulihan kedua balita gizi buruk yang ada di panti asuhan Bina Remaja Mandiri di Jalan Baru Juanda, Kramat Benda Raya RT 3/ RW 27, No 20, Baktijaya, Sukmajaya, Depok, ia mengaku telah menangani secara medis untuk pemulihan.  

"Gizi buruk di Baktijaya sudah di tangani. Namun dari pihak panti tidak mau dibawa ke panti pemulihan gizi. Saya sudah perintahkan kepada Dr Wahyudin, Kepala UPT Puskesmas Sukmajaya untuk segera membujuk pihak panti," katanya ketika ditemui Republika, Rabu (26/12). 

Sementara itu, Wahyudin, Kepala UPT Puskesmas Sukmajaya mengaku sudah memberikan perawatan kepada kedua balita tersebut. Namun, pihaknya terkendala oleh pihak panti yang menolak untuk dirawat di panti pemulihan gizi di Sukmajaya. 

"Sudah diberi pemberian makanan tambahan dan dianjurkan untuk dirawat di panti pemulihan gizi. Namun, pihak panti menolak karena tidak ada yang menunggui kedua balita selama masa perawatan," katanya ketika dihubungi oleh Republika.

Hardiono meminta agar perawatan untuk kedua bocah tersebut tidak dihalang-halangi. "Rencananya akan dibawa ke panti gizi buruk dan dirawat inap kurang lebih dua mingguan," tambahnya. 

Kasus gizi buruk yang semakin banyak ditemukan ini akan ditindaklanjuti dan dirujuk untuk mendapatkan pemulihan gizi di panti pemulihan gizi. 

"Kondisi secara umum mereka gizi buruk. Dampaknya berbahaya. Jangan sampai menimbulkan manusia yang tidak cerdas," kata Hardiono. Ia menambahkan ciri-ciri balita yang menderita gizi buruk yakni berat badan yang kurang dan tidak seimbang dengan tinggi badan. 

Sebelumnya, dua balita di Depok menderita gizi buruk, yakni Rafi (15 bulan) dan Reihan (3 tahun 8 bulan). Ferlian, pemilik panti asuhan mengatakan kedua balita itu membutuhkan bantuan untuk memperbaiki gizi dan kesehatannya. "Perlu susu lebih banyak, biskuit, dan yang lain. Karena kebutuhannya jauh lebih banyak dari balita normal," katanya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement