Rabu 26 Dec 2012 14:06 WIB

Ratusan Ribu Itik Mati di Jawa, Kenapa?

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah petugas memeriksa bebek yang mati mendadak di Desa Pakijangan, Brebes, Jateng.
Foto: Antara
Sejumlah petugas memeriksa bebek yang mati mendadak di Desa Pakijangan, Brebes, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sedikitnya ada 113.700 ekor itik di tiga provinsi di Indonesia yang mati mendadak akibat serangan 'avian inflenza' (AI) hanya dalam kurun waktu empat bulan.

Balai Besar Veteriner (BB Vet) DIY mengabarkan tiga provinsi tersebut yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY.

Epidemologist BB Vet DIY, Putut Djoko Purnomo, mengatakan serangan AI pada itik di tiga provinsi ini mulai ditemukan pada September lalu di Jateng. "Kematian itik ini terus mewabah hingga daerah lain, dan mencapai puncaknya pada Desember ini," ucap Putut di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Rabu (26/12).

Putut mengatakan jumlah itik yang mati di Jateng mencapai 64 ribu ekor yang menyebar di 23 kabupaten.

Sedangkan di Jatim mencapai 45 ribu ekor itik di 20 Kabupaten.

Sementara itik yang mati di DIY mencapai 4.700 ekor yang tersebar di tiga kabupaten yaitu Kulonprogo, Bantul dan Sleman.

Virus AI yang menyerang itik di tiga provinsi ini, menurut Putut memang jenis H5N1 jenis baru, yaitu klik (kelompok) 2321. "Memang ada yang klik lama yaitu 21, tetapi banyak juga yang terserang virus klik baru ini," ungkap dia.

Saat ini BB Vet mengedepankan desinvektan, pemusnahan terbatas dan pengawasan lalulintas unggas, sebagai cara pencegahan dan penanggulangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement