REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana menyatakan rapuhnya konsolidasi di internal Golkar terkait erat dengan pencapresan Aburizal Bakrie (Ical). Ancaman pemecatan yang sempat dilayangkan Sekjen Golkar Idrus Marham kepada Dewan Pembina, Akbar Tandjung, mempertegas kerapuhan di Partai Beringin.
“Pernyataan Idrus mempertegas dan mempertajam adanya faksionalisasi di tubuh Partai Golkar menyangkut mekanisme pencapresan,” ujar Ary.
Ary menduga ancaman Idrus kepada Akbar hanya gertakan politik. Menurutnya memecat Akbar dari jabatan Dewan Pertimbangan maupun kader Partai Golkar akan memberi dampak yang besar. Betapapun, Akbar merupakan tokoh politik yang memiliki jaringan cukup luas di internal Golkar. “Pemecatan Akbar tidak mudah karena jaringan politik yang kuat. Idrus hanya gertak,” kata Ary
Pertarungan di internal Partai Golkar menurut Ary akan terus terjadi hingga Pemilu 2014 berlangsung. Hal ini lantaran faksi-faksi yang berseberangan dengan Ical tidak puas dengan mekanisme penetapan Ical sebagai Capres.