Rabu 26 Dec 2012 17:58 WIB

Pengamat: Golkar Rapuh karena Pencapresan Ical

Rep: M. Akbar Wijaya/ Red: Abdullah Sammy
Akbar Tanjung dan Abu Rizal Bakrie
Foto: republika/Prayogi
Akbar Tanjung dan Abu Rizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana menyatakan rapuhnya konsolidasi di internal Golkar terkait erat dengan pencapresan Aburizal Bakrie (Ical). Ancaman pemecatan yang sempat dilayangkan Sekjen Golkar Idrus Marham kepada Dewan Pembina, Akbar Tandjung, mempertegas kerapuhan di Partai Beringin.

“Pernyataan Idrus mempertegas dan mempertajam adanya faksionalisasi di tubuh Partai Golkar menyangkut mekanisme pencapresan,” ujar Ary.

Ary menduga ancaman Idrus kepada Akbar hanya gertakan politik. Menurutnya memecat Akbar dari jabatan Dewan Pertimbangan maupun kader Partai Golkar akan memberi dampak yang besar. Betapapun, Akbar merupakan tokoh politik yang memiliki jaringan cukup luas di internal Golkar. “Pemecatan Akbar tidak mudah karena jaringan politik yang kuat. Idrus hanya gertak,” kata Ary

Pertarungan di internal Partai Golkar menurut Ary akan terus terjadi hingga Pemilu 2014 berlangsung. Hal ini lantaran faksi-faksi yang berseberangan dengan Ical tidak puas dengan mekanisme penetapan Ical sebagai Capres.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement