Kamis 27 Dec 2012 14:53 WIB

Menko Kesra Imbau Masyarakat Laporkan Kasus Flu Burung

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dewi Mardiani
Agung Laksono
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kesejateraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono, didampingi Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, memimpin jalannya Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Tentang Flu Burung di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (27/12).

Rakor diikuti oleh Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring, utusan Kementerian dan Lembaga terkait, serta utusan TNI dan Polri.

''Dalam rangka penanganan flu burung dan antisipasi penyebarannya, Presiden telah memberikan petunjuk untuk dilakukan penanganan secara cepat dan tepat agar tidak terjadi kembali korban manusia terkena flu burung konvensional,'' ujar Agung.

Agung berharap, bantuan dan partisipasi masyarakat untuk menginformasikan kejadian tentang penyakit dan kematian hewan ternak dan unggas dalam jumlah yang relatif banyak. Masyarakat diminta segera dilaporkan ke pemerintah dalam hal ini instansi terkait di pemerintahan daerah.

Menurut Agung, pemantauan tentang terjadinya flu burung ini sangat diperlukan. Selama ini, faktor risiko flu burung diidentifikasi berasal dari unggas yang mati, dari lingkungan yang tercemar, dan beberapa risiko yang belum diketahui. Karena itu, perhatian berbagai Kementerian juga Pemerintah Daerah diarahkan kepada program pencegahan.

''Kesiapsiagaan ditingkatkan, terlebih pada musim hujan seperti sekarang. Menurut catatan dan pengalaman selama ini, puncak kejadian bencana alam dan penyebaran penyakit di berbagai Negara terjadi pada musim-musim hujan, yaitu antara Januari hingga April,'' terang Agung.

Masalah penanggulangan flu burung saat ini, kata Menko Kesra, terjadi karena kelambatan deteksi dini flu burung di daerah. Tak hanya itu, masih rendahnya kepedulian masyarakat terhadap ancaman flu burung berpengaruh terhadap kasus yang menjangkit di daerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement