REPUBLIKA.CO.ID, JACKSONVILLE – Pendeta Terry Jones tidak mau berhenti bicara tentang Islam. Sayang, arah pembicaraannya lebih kepada pesan kebencian terhadap Islam dan Muslim.
Dalam sebuah pertemuan Kaukus Partai Republik di Timur Laut Florida, April lalu, Jones menyatakan ada satu penyebab kebenciannya terhadap Islam, karena Islam membenci kebebasan berbicara.
"Sudah saatnya kita berdiri dan melawan. Islam mulai memberikan pengaruh di Eropa seperti Jerman, Denmark, dan Inggris. Pengaruh ini harus berhenti di AS," kata Jones seperti dikutip jacksonville.com, Rabu (4/4).
Ia kemudian mendesak masyarakat AS untuk memerangi sikap apatisme dan takut berbicara dalam konteks menentang Islam. "Hal terburuk yang bisa terjadi adalah anda akan mati. Semua manusia akan mati, tetapi hanya sedikit yang benar-benar akan hidup," ujarnya lantang.
Tiga hari kemudian, Sabtu (7/4), Jones berdemo di luar halaman depan sebuah Masjid di Dearborn, Michigan. Ia menyerukan kepada warga Amerika Serikat untuk merebut kembali negara mereka atas kemungkinan dominasi Muslim di AS kemudian hari. "Islam memiliki satu tujuan, dan tujuannya adalah dominasi dunia," ujarnya.
Ia kemudian mengajak warga AS serta 20 pendukungnya untuk segera sadar dan menolak terjadinya islamisasi di AS. Jones mengaku khawatir dengan pertumbuhan penduduk Muslim di AS. "Muslim menyodorkan agenda mereka pada masyarakat dengan syariah. Karenanya kita harus mengambil kembali Amerika," tegasnya.
Terry Jones dikenal sebagai salah satu tokoh anti-Islam di AS. Idenya tentang pembakaran Alquran sebagai bentuk simbolis peringatan tragedi 9/11 membuat gempar dunia. Semenjak itu, ia rutin menggelar safari dengan materi pesan kebencian.