REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Pemilu 2014 nanti, beberapa tokoh ramai disebut sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Baik yang berasal dari partai politik, maupun tokoh non parpol. Namun, hanya sedikit figur dari partai Islam disebut dalam bursa calon pemimpin Indonesia itu.
Sekjen PPP, Romahurmuzy menampik jarangnya tokoh dari partai Islam diusung dalam pencapresan bukan disebabkan minimnya figur dalam partai yang memenuhi syarat hingga layak dicalonkan menjadi presiden. Tetapi, secara alamiah di Indonesia tokoh-tokoh lawas dan veteran masih laku untuk diusung sebagai capres dan cawapres.
"Figur dari partai Islam dibuat merasa kurang, karena calon yang masih laku di pasaran kan veteran alias jadul semua," kata Romy kepada Republika, Kamis (27/12).
Sementara, lanjut Romy, tokoh-tokoh veteran dari partai Islam jarang yang masih aktif dan menunjukkan minatnya dalam membangun dunia politik. Menurutnya, saat ini partai-partai Islam sebagian besar digerakkan oleh tokoh-tokoh muda yang kualitasnya untuk diangkat sebagai calon pemimpin negara tak kalah mumpuni.
Selain figur, pesimistis beberapa kalangan terhadap partai politik Islam juga bermunculan. Dikatakan Romy, anggapan bahwa parpol Islam sulit berkembang, merupakan penilaian keliru. Apalagi jika perkiraan itu datang dari pengamat politik.
"Pengamat kan langgamnya bisa dibaca dari survei. Sementara survei kan gagal menangkap fenomena lokal endorser yang selalu berperan sebagai vote getter parpol Islam," ujar dia.
Melesetnya ramalan lembaga survei, disebut Romy telah terlihat sejak Pemilu 1999, 2004, dan 2009. Artinya, jika hasil survei mengatakan perkembangan partai Islam cenderung stagnan, merupakan salah besar. Nyatanya, parpol Islam memiliki konsituen yang cukup solid mulai dari kalangan akar rumput hingga golongan elit. Seperti yang terjadi dalam tubuh PPP, sebagai partai Islam yang sudah lama eksis dalam kancah politik di Indonesia.
Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, selama proses demokrasi masih berlangsung, kemungkinan parpol Islam untuk berkembang masih terbuka lebar. Bahkan, Hidayat memperkirakan pada Pemilu 2014 nanti, parpol Islam akan bangkit karena mampu menangguhkan posisi sebagai partai yang bebas dari korupsi.