Kamis 27 Dec 2012 21:48 WIB

'Syuting Sinetron Bukan di Ruang Perawatan Pasien'

Rep: Alicia Saqina/ Red: Karta Raharja Ucu
Syuting Film (Ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Syuting Film (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita menyatakan lokasi yang digunakan untuk keperluan syuting sinetron bukan di ruangan ICCU.

Kepala Seksie Instalansi Humas RSAB Harapan Kita, Sahrida mengatakan ruangan ICCU RS yang sebenarnya memang berada di lantai dua. Lokasi syuting pun terletak di lantai yang sama.

"Tapi berbeda lokasi. Lokasi syuting memang di ICCU, tetapi bukan di ruangan ICCU-nya," kata Sahrida kepada wartawan, di RSAB Harapan Kita, Jakarta, Kamis (27/12).

Ia menjelaskan antara ruangan dan lokasi ICCU merupakan dua lokasi atau tempat yang berbeda, karena ruangan yang dibuat syuting sinetron bukan tempat pasien menjalani perawatan.

"Jadi syuting di ruangan alat siap pakai, dibuat kamar siap pakai yang di-setting seperti ruangan ICCU, ujarnya menjelaskan.

Syuting sinetorn itu, kata Sahrida hanya berlangsung dua jam, dari sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Namun, ia mengaku memang ada proses pengambilan gambar yang berlangsung sampai dini hari.

Tetapi pengambilan gambar itu bukan di dalam Gedung rumah sakit, melainkan di pelataran parkir. Jalan dan akses lalu-lalang para kru yang menjalani syuting pun, berbeda dengan akses bagi pihak keluarga pasien di ruang ICCU.

Lebih jauh Sahrida menuturkan, segala hal yang berkaitan dengan rumah sakit, baik itu untuk keperluan publik yang berasal dari luar, memiliki prosedural. "Ada, dari pimpinan RS. Tidak mungkin kalau tidak ada izin," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan seorang bocah bernama Ayu Tria Desiani (9) meninggal dunia di ruang intensif care and cititical unit (ICCU) RS Harapan, Rabu (26/12) malam.

Ironisnya Ayu meninggal saat ruangan di sekitar rumah sakit digunakan untuk keperluan syuting Film 'Love in Paris'. Menurut keterangan keluarga, Ayu meninggal karena pembuluh darahnya pecah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement