Jumat 28 Dec 2012 07:49 WIB

Tujuh Belas Polisi Dibunuh Saat Tidur Nyenyak

Polisi Afghanistan
Foto: guardian.co.uk
Polisi Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,KABUL--Serangan gelombang pengkhianatan menghantui kehidupan para polisi Afghanistan.

Setidaknya 17 polisi dibunuh secara diam-diam saat mereka sedang tertidur nyenyak dalam sepuluh hari terakhir.

Pengkhianatan yang sering terjadi di kepolisian Afganistan membuat para anggotanya merasa cemas berkepanjangan.

 

“Saya meminta juru masak untuk tidak mengizinkan satu polisi pun berada di dapur," ujar seorang komandan polisi di perbatasan Afghanistan  Taaj Mohammad seperti dilansir New York Times, Kamis, (27/12).

 

Insiden pembunuhan polisi di Kandahar yang dilakukan oleh orang dalam pada 18 Desember lalu membuat Taaj Mohammad merasa trauma. Ia takut dibunuh diam-diam oleh kawannya sendiri.

“Insiden tersebut menimbulkan kecurigaan antara sesama polisi. Ini mengerikan, kami tidak percaya siapapun lagi, " keluh Taaj Mohammad.

Insiden pengkhianatan terbaru, terjadi pada Rabu, (26/12) di Kota  Tarin Kowt, Provinsi  Oruzgan.

Juru Bicara untuk Kepala Polisi  Provinsi  Oruzgan, Fareed Ayal mengatakan, seorang anggota polisi bernama  Hayat Khan yang secara reguler berhubungan dengan  Taliban mengkhianati teman-temannya.

Hayat Khan menunggu semua temannya tertidur, lalu diam-diam memanggil pejuang  Taliban melalui telepon genggam. Kemudian bersama Taliban ia membunuh para polisi yang sedang tidur tersebut.

Pengkhianatan itu membuat empat polisi tewas dan delapan lainnya luka-luka. Hayat Khan dan teman Talibannya melarikan diri.

serangkaian pengkhianatan itu membuat polisi semakin sulit makan dan tidur.

“Kami harus meyakinkan tak seorang polisi pun memiliki kesempatan untuk meracuni makanan temannnya," kata seorang sersan polisi, Sharif Agha (26 tahun).

Sharif Agha mengaku tak bisa makan dan tidurselama berhari-hari.Banyaknya serangkaian pengkhianatan membuatnya menderita. Entah sampai kapan masalah ini akan berakhir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement