Jumat 28 Dec 2012 07:53 WIB

Korban Pemerkosaan Ramai-ramai India Masih Kritis

Unjuk rasa antipemerkosaan di New Delhi, India
Foto: AP PHOTO
Unjuk rasa antipemerkosaan di New Delhi, India

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Korban perkosaan keroyokan yang diterbangkan ke Rumah Sakit Mount Elizabet, Singapura, Kamis (27/12) untuk perawatan masih dalam kondisi kritis.

Kepala eksekutif RS, Dr Kelvin Loh, dalam pernyataannya pada Kamis malam menyatakan wanita berusia 23 tahun itu dalam kondisi 'sangat gawat'

"Sebelum kedatangannya kemari, ia telah menjalani tiga kali operasi perut dan mengalami gagal fungsi jantung di India," ujar Loh seperti dikutip oleh Straits Times.

"Saat ini tim spesialis dari berbagai disiplin tengah merawatnya dan melakukan apa pun yang mampu untuk menstabilkan kondisinya."

Si korban, seorang mahasiswa kedokteran dibawa ke unit perawatan intensif (ICU) Kamis pagi pada pukul 9.05 setelah ia diterbangkan dari New Delhi oleh pemerintah India untuk mendapat perawatan medis tingkat lanjut

Pada 16 Desember, si mahasiwa malang yang tak pernah diungkap namanya ke publik, diperkosa oleh enam orang dalam bus. Saat itu ia bersama teman lelakinya baru saja pulang dari nonton bioskop di sebuah pusat perbelanjaan.

Keenam lelaki yang semuanya telah ditahan, memukuli dan memperkosa si gadis beramai-ramai lalu menelanjangi dan melemparnya bersama teman lelakinya yang juga dipukuli, keluar dari bus.

Kejahatan brutal di ibu kota India itu memicu protes luas hingga berujung pada bentrok kekerasan. Massa menuntut keadilan bagi si korban dan juga sanksi setimpal kepada polisi yang dianggap gagal melindungi warga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement