REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Panglima Kodam XVII Cenderawasih. Mayjen TNI Christian Zebua membenarkan saat ini TNI bersama Polri masih terus menyelidiki pelaku penembakan terhadap nelayan di Raja Ampat.
Penembakan itu menewaskan empat orang nelayan dan tiga lainnya mengalami luka tembak.
"Saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelaku dan apa motifnya," ujar Zebua, Jumat, (28/12).
Zebua menyatakan, bila ternyata anggota TNI yang terlibat maka pihaknya tidak akan segan segan menindak yang bersangkutan.
Kalau perlu dipecat karena apa yang dilakukan tidak mencerminkan tugas pokok TNI sebagai pelindung rakyat.
Selaku Panglima Cenderawasih yang wilayah tugasnya meliputi dua provinsi yakni Papua dan Papua Barat itu , ia sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut.
Zebua menegaskan, pihaknya tidak akan segan segan menindak dan menghukum dengan hukuman seberat-beratnya.
Kasus penembakan yang menewaskan empat nelayan dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka itu terjadi di perairan P.Papan, kampung Waigama, Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat.
Untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu sekitar lima jam dengan menggunakan perahu motor dari Distrik Misool Utara. Keempat nelayan yang tewas itu masing masing La Tula (13), La Ninu (55), La Jaka (30), dan La Edi (20).
Sedangkan yang mengalami luka tembak yakni La Anu (20), La Diri (20) dan La Udin (30).