Jumat 28 Dec 2012 15:35 WIB

Frustasi, Abbas Minta Netanyahu Pimpin Palestina

  Presiden Palestina Mahmoud Abbas melambaikan tangan ke kerumunan warga saat merayakan pengakuan negara Palestina oleh PBB di Ramallah,Ahad (2/12).  (AP/Nasser Shiyoukhi)
Presiden Palestina Mahmoud Abbas melambaikan tangan ke kerumunan warga saat merayakan pengakuan negara Palestina oleh PBB di Ramallah,Ahad (2/12). (AP/Nasser Shiyoukhi)

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM--Presiden Palestina Mahmud Abbas mengancam akan membubarkan Pemerintah Palestina yang dipimpinnya jika tidak ada usaha Israel untuk  kembali ke perundingan damai setelah pemilu Israel 22 Januari.

Abbas mengatakan, jika situasi seperti itu muncul ia akan menyerahkan tanggung jawab penuh Tepi Barat yang diduduki itu kepada pemerintah Israel.

Jika tidak ada kemajuan setelah pemilu itu, kata Abbas, ia  akan menelepon (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu.

"Saya akan meminta Netanyahu untuk menduduki kursi di sini untuk menggantikan saya, pegang kunci-kunci, dan Anda akan bertanggung jawab atas Pemerintah Palestina," tegas Abbas, Kamis, (27/12).

Apabila pemerintah baru di Israel terbentuk, ujar Abbas, Netanyahu harus memutuskan  ya atau tidak menuju meja perundingan.

Ini bukanlah pertama kali Abbas mengutarakan ancaman seperti itu tetapi Pemerintah Palestina melihat ada satu situasi yang suram dalam beberapa bulan belakangan ini akibat krisis keuangan yang parah.

Perundingan-perundingan antara kedua pihak terhenti sejak Desember 2010, dengan Palestina bersikeras pembekuan pembangunan permukiman.

Namun  Israel terus menolak permintaan Palestina.

Setelah PBB meningkatkan status Pemerintah Palestina di badan dunia itu bulan lalu Israel mengumumkan satu rencana baru bagi pembangunan rumah-rumah di Jerusalem Timur yang dicaploknya.

Abbas juga menyatakan, sejak  saat itu Israel juga telah mengurangi koordinasi keamanan dengan pasukan Palestina di Tepi Barat.

Hingga saat ini, Abbas berharap Israel membekukan pembangunan permukiman. Selain itu juga segera mentransfer hasil pendapatan pajak bagi Palestina yang ditahan Israel.

Abbas juga meminta  120 tahanan Palestina yang telah lama mendekam di penjara-penjara Israel dibebaskan.

"Ini bukan prasyarat-prasyarat, ini adalah komitmen-komitmen yang telah diucapkannya di masa lalu," kata Abbas.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement