REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan investigasi internal dan menyatakan RSAB Harapan Kita sudah memberikan pelayanan sesuai prosedur. Pihaknya juga menegaskan lokasi syuting bukan dilakukan di ruang ICU yang sedang merawat pasien anak penderita leukimia, Ayu Tria Desiani.

Ayah Ayu, Kurnianto Ahmad Syaifur, menegaskan pernyataannya tidak akan berubah bahwa lokasi syuting tersebut masih di dalam ruang ICU di RSAB Harapan Kita. “Kronologisnya sudah saya ceritakan, tidak akan berubah. Pada waktu itu, ada di ruang ICU, ada persiapan melakukan kegiatan syuting,” kata Kurnia dalam jumpa pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (28/12).

Kurnia menuturkan, pada saat dia membawa putrinya, Ayu ke ruang ICU, ia melihat sudah ada kegiatan persiapan syuting di ruang tersebut. Setelah sampai di ruang ICU, dokter langsung memasang monitor dan masker oksigen ke Ayu.

Kemudian, dokter memintanya untuk mengajak Ayu berbincang-bincang selagi dokter mengambil tindakan medis. Setelah itu, ia meninggalkan anaknya supaya dokter leluasa memberikan perawatan, meski Ayu sempat menahannya untuk tidak pergi.

Saat ia di ruang tunggu itulah, ia melihat beberapa sejumlah kru film yang mondar-mandir ke ruang ICU. Kru-kru itu juga tidak memakai baju khusus untuk masuk ke dalam ruang ICU. Proses syuting pun berjalan dan hanya dipisahkan sebilah kaca dengan tempat tidur Ayu.

Ia juga sempat melihat adegan-adegan yang diarahkan sutradara dalam sinetron tersebut. Lalu sekitar pukul 01.30 WIB, suster memanggilnya untuk melihat kondisi Ayu di tempat tidur dalam ruang ICU. Saat akan masuk ke ruang ICU, ia melalui proses syuting itu dengan kabel berserakan di lantai dan lampu sorot.

“Saya merasakan ketidaknyamanan itu, harusnya masuk pintu utama jadi masuk pintu samping karena ada syuting itu. Tidak lama Ayu koma dan sekitar pukul 03.00 WIB meninggal dunia,” tuturnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika