Sabtu 29 Dec 2012 05:08 WIB

Sinetron di ICU, Pemerintah dan Pihak Pasien Beda Pandangan

Rep: Bilal Ramadhan/ Fenny Melisa/ Red: Abdullah Sammy
 Pasien di Rumah Sakit.
Foto: Antara/Jafkhairi
Pasien di Rumah Sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan berdalih kegiatan medis di ICU Rumah sakit Harapan Kita tak terganggu meski sempat digunakan sebagai lokasi syuting sinetron.

Lokasi syuting pun diakui pemerintah,adalah ruangan di dekat ICU yang tidak dimanfaatkan dan sedang kosong. Diakui pula bahwa saat digunakan syuting, kebisingan sempat terjadi di Rumah Sakit.

Sementara Direktur Utama Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Achmad Subagjo meminta maaf kepada keluarga Ayu Tria. Atu Tria adalah bocah yang meninggal dunia di Harapan Kita saat lokasi RS digunakan sebagai kegiatan syuting sinetron.  "Kami menyampaikan belasungkawa sekaligus minta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," kata Achmad.

Ia mengatakan, syuting di ICU sebagai promosi mengenalkan rumah sakit. Di RSAB Harapan Kita, syuting bukan hal baru. Ia mengklaim, syuting pun tidak dipungut bayaran. Namun dengan insiden ini, dia melarang ada syuting lagi di rumah sakit.

Kurnianto Ahmad, ayah Ayu, menegaskan, tidak akan mengubah pernyataannya bahwa ia melihat ada syuting di ruang ICU saat membawa anaknya. Bahkan, kata dia, syuting hanya dipisahkan sebilah kaca dari tempat tidur Ayu.

Di ICU, Ayu sempat meminta Kurnianto tidak meninggalkannya sendiri. Namun, dokter menyuruh Kurnianto menunggu di luar. Sementara, awak syuting tetap melakukan pengambilan gambar di samping tempat tidur Ayu.

"Saya merasakan ketidaknyamanan itu. Harusnya masuk pintu utama ke ICU, tapi ini jadi masuk pintu samping karena ada syuting," keluh Kurnianto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement