REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendapat pengamat politik soal kecilnya peluang partai Islam di pemilu 2014 mendapat tanggapan dingin PKS. Menurut PKS, pandangan itu bertolak belakang dengan perkembangan politik yang terjadi pascareformasi.
“Itu hanya upaya memutarbalikkan opini publik dan media. Isu itu disiarkan santer menjelang Pemilu 2014, tapi nyatanya tidak begitu,” kata Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq kepada Republika, Sabtu (29/12).
Menurut Luthfi, dari segi elektabilitas maupun popularitas, partai Islam terus mengalami peningkatan selepas reformasi. Tidak hanya dialami PKS, tetapi juga beberapa partai berlandaskan Islam lainnnya.
Pada waktu yang sama, partai-partai nasionalis, disebutnya malah mengalami kemunduran. “Survei internal partai, maupun data statistik pemilu dua periode yang lalu kan bisa menunjukkan bagaimana posisi partai Islam. Kalau dibilang stagnan, itu opini yang salah,” jelas Luthfi.
Namun, apapun yang disampaikan pengamat, menurutnya bisa dijadikan masukan. Dengan pelemahan terhadap partai Islam, secara tidak langsung bisa dijadikan sebagai peringatan awal.