REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Musim liburan akhir tahun Kota Solo banyak dikunjungi warga asal luar daerah. Selain pemudik memanfaatkan momen Hari Natal, Tahun Baru, dan kesempatan tahun berkumpul bersama keluarga, Solo juga menjadi kota transit dan kota perlintasan bagi pengunjung warga kota sekitarnya.
Pada musim seperti inilah, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo sejak dini mewaspadai terjangkitnya penyakit 'kiriman' dari daerah lain. Jadi, Kota Solo mempunyai potensi berkembang-biaknya penyakit dari daerah lain, yang kemungkinan dibawa warga pendatang.
Mengingat kemungkinan terjangkitnya penyakit kiriman, Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengimbau kepada masyarakat Solo agar mewaspadai terjangkitnya beragam penyakit kiriman. ''Jenis penyakit semula berjangkit di suatu daerah lain. Namun, mana kala pembawa penyakit itu datang ke Solo, kemungkinan besar menular. Sehingga menyebar juga di sini,'' tutur Siti Wahyuningsih, Ahad (30/12).
Siti Wahyuningsih, mewaspadai setidaknya sejumlah penyakit kiriman yang perlu diperhatikan. Seperti, Demam Berdarah Dengue (DBD), Virus Flu Burung (AI) dan Malaria.''Penyakit -penyakit tersebut sangat rentan menyebar pada musim penghujan seperti ini,'' katanya.
Untuk penyakit Malaria dan DBD, penyebarannya sangat mudah terjadi. Nyamuk yang menggigit orang yang sudah terinveksi penyakit tersebut, akan menularkan pada orang lain melalui gigitan nyamuk pada orang berikutnya. Endemi baru akan memungkinkan terjadi pada wilayah itu.
Di sisi lain, banyaknya hewan unggas yang transit di Solo. Ini juga berpeluang besar pada penyebaran virus AI (Avian Infuenza). ''Sebelum hewan ternak atau unggas dikirim ke daerah sekitar, biasanya unggas transit dulu di Solo. Itu juga yang harus kita diperhatikan,” katanya.