Ahad 30 Dec 2012 12:57 WIB

Permasalahan Gaji Pemain Harus Selesai 30 Maret 2013

Rep: Satria Kartika Yudha / Red: Setyanadivita Livikacansera
PSMS MEDAN
Foto: duniasoccer
PSMS MEDAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) mendesak klub dan operator kompetisi untuk menyelesaikan gaji pemain sebelum 30 Maret 2013. Jika tidak, Asosiasi Pesepak Bola Profesional  Dunia (FIFPro), akan memberikan rekemondasi kepada FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

CEO APPI Valentino Simanjuntak mengatakan, terus melakukan komunikasi dengan FIFPro terkait permasalahan tunggakan gaji. FIFPro, kata Valentino, mengaku sangat kecewa dengan terbelangkalainya hak-hak para pesepak bola Indonesia.

"Setiap hari kami komunikasi dengan FIFPro.  Mereka sangat kecewa, dan akan merekomendasi kepada FIFA agar Indonesia dijatuhi sanksi, jika tidak ada penyelesaian gaji hingga 30 Maret 2013," kata Valentino kepada Republika, Ahad (30/12).

Ia menjelaskan, batas waktu 30 Maret ditetapkan FIFPro karena pada tanggal tersebut, FIFA akan kembali menggelar rapat Komite Eksekutif, yang salah satu agendanya menetapkan keputusan terkait kisruh sepak bola Indonesia.

FIFPro sebagai wadah pesepak bola dunia tentunya memiliki suara untuk memberikan rekomendasi. "Untuk itu, kami juga mendesak klub dan operator untuk melakukan penyelesaian gaji sebelum batas waktu tersebut," ujar Valentino.

Penyelesaian gaji, kata dia, bukan berarti klub harus melunasi seluruh tunggakan gaji. Penyelesaian yang dimaksud, minimal ada kesepakatan antara klub dengan pemain terkait permasalahan tunggakan gaji itu. "Yang penting win-win solution dan disepakati kedua belah pihak," katanya menambahkan.

APPI mengaku akan terus memperjuangkan hak para pemain. Salah satunya dengan mengajak pemain menempuh jalur hukum agar klub terdesak untuk melakukan penyelesaian gaji. "Tapi hal ini tentu harus ada keinginan dari pemain itu sendiri," katanya.

Berdasarkan rilis yang pernah dikeluarkan APPI, 10 klub ISL bermasalah dengan pembayaran gaji pemain. Kesepuluh klub itu adalah Sriwijaya FC, Pelita Jaya, Persiba Balikpapan, PSMS Medan, Persija, PSPS, Deltras Sidoarjo, Persidafon Dafonsoro, Persela, dan Arema.

Sementara klub Liga Prima Indonesia yang bermasalah hanyalah Bontang FC. Sebab, sebagian besar klub LPI telah melakukan penyelesaian gaji dengan melakukan terminasi kontrak yang rata-rata membayar dua bulan gaji ditambah 20 persen dari total tunggakan.

Untuk menyelesaikan permasalahan gaji, PT. Liga Indonesia selaku operator ISL mengaku akan mengambil alih proses pembayaran gaji dengan memberikan talangan dana. Sementara PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator kompetisi LPI mengaku segera mengucurkan subsidi kepada para klub bermasalah. "Kita tunggu realisasinya," pungkas Valentino.  

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 7 4 3 0 10 7 15
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 7 3 4 0 13 6 13
5 PSM Makassar PSM Makassar 7 3 3 1 9 5 12
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement