Ahad 30 Dec 2012 14:20 WIB

2013, Politik Balas Dendam Bakal Marak di Indonesia

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Citra Listya Rini
Bendera parpol
Bendera parpol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memperkirakan tahun 2013 masih diwarnai oleh politik balas dendam. Partai penguasa akan memanfaatkan lembaga penegak hukum untuk menekan partai oposisi.      

"Pada tahun 2013 mendatang masih akan terjadi politik sandra dan politik balas dendam. Bahkan akan lebih marak lagi menggunakan lembaga penegak hukum," kata Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-Undangan PDIP Trimedya Panjaitan pada acara Catatan Atas Penegakan Hukum 2012 di Jakarta, Ahad (30/12).

Trimedya menyontohkan PDIP yang menjadi korban kasus korupsi cek pelawat. Pada waktu itu, Agus Condro (mantan politisi PDIP) melaporkan kasus korupsi yang terjadi pada tahun 2004 di tahun 2008. Kemudian, pada tahun 2009 diadakan pemilu legislatif.

"Kenapa harus menunggu lama melapor. Kalau kasusnya 2004 kenapa dilaporkan pada 2008. Makanya saya gak setuju kalau dia dikatakan whistle blower" katanya.

Menurut Trimedya, akibat dari kasus itu, banyak kader PDIP menjadi terpidana, suara PDIP turun sebanyak enam persen. PDIP di Pemilu 2009 hanya memperoleh suara sebanyak 14 persen padahal pada pemilu 2004 PDIP meraih 20 persen.

"Jadi politik balas dendam ini yang mesti diwaspadai," katanya.  

Untuk diketahui, partai penguasa saat ini adalah Partai Demokrat. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga merupakan pendiri dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

PDIP sendiri pada sudah dua periode menjadi partai oposisi. Sebelumnya, pada pemilu 1999 PDIP adalah partai penguasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement