REPUBLIKA.CO.ID, -- FILM
Kehadiran bintang film dunia, Michelle Yeoh hadir ke Indonesia membuka lembaran dunia film di bulan Februari. Kehadiran Micheele Yeoh sendiri dalam rangka mempromosikan filmnya yang bertajuk The Lady.
Di film itu, Yeoh memerankan pemimpin oposisi Myanmar Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi.
Dalam sambutannya sebelum pemutaran film di XXI Epicentrum Jakarta, Ahad (25/3), Yeoh menyampaikan kekagumannya terhadap Suu Kyi yang telah mengajarkan dunia bagaimana cara memperjuangkan demokrasi dengan kelembutan.
"Saya mengagumi dia (San Suu Kyi) karena dia adalah wanita pertama di Asia yang meraih hadiah nobel dunia. Ia mengajari dunia bagaimana cara memperjuangkan demokrasi tanpa kekerasan," kata mantan wanita James Bond itu.
Kekaguman Yeoh atas sosok Suu Kyi bukan lahir begitu saja. Pascamemerankan sosok Suu Kyi dalam film 'The Lady', ia menemukan sosok seorang pahlawan dalam diri Suu Kyi. Ia pun mengakui ada beberapa kesulitan dalam memerankan tokoh demokrasi itu, salah satunya adalah dalam hal bahasa.
"Saya harus belajar bahasa Myanmar, dan itu sangat sulit karena itu bahasa yang tidak mudah dipelajari," kata Michelle yang mengaku telah beberapa kali dideportasi dari Myanmar guna bertemu dengan Suu Kyi selama pembuatan film.
Selain itu, bintang film 'Memoirs of Geisha' itu juga harus menurunkan berat badannya hingga sembilan kilogram untuk memerankan Suu Kyi.
"Saya tidak hanya harus terlihat mirip dalam foto, tapi juga harus mirip saat ditonton dalam film," kelakar aktris 49 tahun tersebut.
Michelle berharap para penonton film 'The Lady' bisa terinspirasi oleh cinta Suu Kyi dan suaminya, Dr. Michael Aris.
"Ini adalah film yang indah, bukan melulu soal politik, tapi lebih ke drama kemanusiaan," tuntas bintang berkebangsaan Malaysia itu.
Untuk kabar kedua merupakan kabar duka atas meninggalnya salah seorang aktor senior Indonesia, Kaharuddin Syah.
Aktor senior yang bermain dalam puluhan film dan sempat berperan sebagai Soeharto di film Janur Kuning itu mengembuskan napas terakhirnya di pada senin (12/3) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, sekitar pukul 17.00.
Sang aktor pun dikebumikan pada Selasa (13/3) secara militer. Ini karena sebenarnya Kaharuddin adalah seorang anggota angkatan laut.
Pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 3 April 1942 ini, meninggal akibat penyakit lambung yang dideritanya sejak lama. Menurut sang keponakan, Ilham Iranda, bintang film Letnan Harahap itu sempat dirawat selama seminggu di rumah sakit RSPP.
MUSIK
Untuk dunia musik, lembaran di bulan Maret dimulai dengan gelaran Java Jazz Festival. Event tahunan ini digelar pada 2,3 dan 4 Maret di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Selain menghadirkan musisi jazz mancanegara maupun dalam negeri, festival yang telah dimulai sejak 2005 ini juga disertai musisi dari genre musik lainnya seperti R&B, soul, dan reggae.
Adapun musisi luar yang diboyong dalam event kali ini adalah Stevie Wonder. Selain itu, penyanyi R&B Erykah Badu juga ikut meramaikan perhelatan akbar ini. Para musisi jazz lainnya yang langganan tampil adalah Phil Perry, Sheila E presents the E Family, Robert Randolph, Bobby McFerrin, Mama's Gun, dan Dave Koz.
Tak hanya musisi jazz internasional, sederet musisi jazz Indonesia pun unjuk gigi di konser tersebut. Mulai dari musisi yang mengusung musik jazz di antaranya Berry Likumahua, Andre Harihandoyo and Sonic People, Andien, Trio Lestari yang beranggotakan Glen Fredly, Sandhy Sondoro, Tompi, hingga band yang dikenal kental dengan musik pop, Kla Project.
Blitz
Selasa (6/3) Polres Metro Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bea Cukai mencurigai satu paket kiriman yang disinyalir berisi ekstasi dari Malaysia. Setelah ditelusuri, penerima paket tersebut adalah Raka, anak angkat dari Wakil Gubernur Banten, Rano Karno.
Kabar ini menjadi salah satu kabar yang paling menarik perhatian kala itu.
Polisi kemudian mencokok Raka bersama seorang teman wanitanya di Jalan Perkici Raya EB2 Nomor 42 Bintaro Jaya Sektor 5, Jakarta Selatan.
Rano yang sangat terkejut kemudian menggelar jumpa pers beberapa hari berikutnya. Ia mengaku kecewa putra angkatnya itu terjerembab narkoba.
"Saya kecewa dan marah, anak saya memang pernah memakai obat-obatan," kata Rano.
Rano yang mengucurkan air mata saat berbicara di depan media berharap anaknya agar dapat direhabilitasi.
''Saat penangkapan tersebut, saya sedang berada di Serang untuk tugas kantornya. Saya baru bisa menjenguknya pada Sabtu malam saat mendapat libur,'' kata Rano saat menggelar jumpa pers di kediamannya. ''Saya berharap agar dia bisa direhabilitasi.''