REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kondisi Moukwelle Ebanga Sylvain kian memburuk. Pemain asing asal Prancis yang membela Persewangi Banyuwangi itu kini harus dirawat di rumah sakit akibat penyakit tipus yang sudah ia derita sejak awal 7 Desember 2012.
Ironisnya, meski kondisinya semakin tak menentu, Moukwelle tak kunjung mendapatkan gajinya sebesar Rp 217.500.000 yang ditunggak manajemen Persewangi. Jumlah itu merupakan total tunggakan gaji selama tujuh bulan saat ia membela Persewangi di kompetisi divisi utama Liga Prima Indonesia musim 2011/2012.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu mengaku kesehatannya sempat membaik setelah sebelumnya menjalani rawat jalan di puskesmas. Namun karena beban pikiran gaji yang juga belum dibayar, kesehatannya kembali menurun. "Panas badan ku sempat turun, kepala juga sudah tidak begitu sakit. Tapi karena banyak pikiran, aku kembali drop. Sudah empat hari aku masuk rumah sakit," kata Moukwelle melalui pesan singkat, Selasa (1/1).
Moukwelle dirawat di Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi sejak Sabtu (29/12) WIB. Moukwelle sangat kecewa dengan manajemen Persewangi yang tidak memerdulikan kondisinya. Jangankan untuk membantu biaya berobat, pihak Persewangi pun tidak ada yang pernah menjenguknya selama sakit.
"Entah mereka manusia atau bukan. Sejak aku sakit sampai masuk rumah sakit seperti sekarang ini, mereka tak pernah menemui aku," keluh Moukwelle. Rasa sedih Moukwelle semakin menjadi karena tak bisa berkumpul bersama keluarganya di Prancis untuk merayakan natal dan tahun baru.
Moukwelle harus melewati kedua momen pentingnya itu seorang diri, dengan kondisi sakit dan serbakurang. Hingga saat ini, ungkap Moukwelle, ia hanya mendapat bantuan untuk berobat dari PT. Liga Prima Indonesia Sportindo dan bantuan para suporter Persewangi.
Rasa terima kasih pun ia sampaikan secara khusus kepada para suporter yang selalu mendampingi dan memberikannya semangat untuk sembuh. Meski begitu, Moukwelle tetap ingin mendapatkan haknya agar bisa segera berkumpul bersama keluarganya. "Aku mau pulang bertemu keluarga dan memberikan mereka uang. Aku juga tidak mau kondisiku di sini tambah parah," ucapnya.
Sebagai pemain, Moukwelle mengaku telah memberikan yang terbaik kepada Persewangi. Bahkan sejak kompetisi dimulai dan gajinya baru dibayarkan dua bulan, dia mengaku tetap kerja keras sampai akhir kompetisi. "Tapi apa yang aku dapat, aku sakit dan gajiku belum dilunasi. Aku ini manusia bukan binatang yang bisa dibuang begitu saja," pungkas Moukwelle.