Selasa 01 Jan 2013 16:59 WIB

Flu Babi Tewaskan 9 Warga Palestina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Heri Ruslan
Flu Babi (Ilustrasi)
Flu Babi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  TEPI BARAT -- Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan sebanyak sembilan orang tewas di Tepi Barat akibat menderita flu babi atau H1N1.

Wakil Menteri Kementerian Kesehatan Palestina As'ad Al-Ramlawi, Senin (31/12) mengatakan, sembilan orang yang meninggal lantaran menderita penyakit pernapasan kronis atau penurunan kekebalan tubuh.

Al-Ramlawi juga mengungkap bahwa 225 orang telah didiagnosa menderita flu babi di Tepi Barat.

Ia menjelaskan bahwa sebagian besar pasien penyakit itu dipulangkan dari rumah sakit Palestina setelah mereka menerima perawatan yang tepat.

‘’Sebanyak 50 persen penduduk Palestina dapat terkena virus (flu babi) selama musim dingin,’’ ujar Al-Ramlawi menganalisis seperti dilansir dari saudigazette, Rabu (1/1).

Al-Ramlawi juga menuturkan, lebih dari 25.000 vaksinasi tahun ini telah diberikan untuk mencegah wabah penyakit itu. Padahal penduduk Tepi Barat berjumlah 2,5 juta orang.

Pejabat itu mengatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan kampanye kesadaran besar-besaran tentang flu babi. Kementerian Kesehatan Palestina rencananya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Palestina.

Sebelumnya di Tepi Barat pernah terjadi wabah flu babi. Puluhan tewas di wilayah Palestina tahun 2009 lalu. Tahun lalu, 12 warga Palestina meninggal akibat virus ini. Dilansir dari Fox News, Rabu (1/1), wabah pertama flu ini ditemukan di Meksiko pada Maret 2009 lalu.

Akibatnya ribuan orang tewas di seluruh dunia, yang menyebabkan kepanikan global. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan flu babi merupakan pandemi flu global pertama dalam 40 tahun.

Kini flu babi dianggap sebagai flu musiman dan dimasukkan dalam vaksin flu tahunan standar.

Gejala flu babi meliputi demam, batuk, sakit kepala, letih, kelelahan, sakit otot, sakit tenggorokan dan hidung berlendir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement