REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI--Marak perkosaan massal, perempuan India beramai-ramai mengajukan permohonan izin untuk membeli senjata, demikian laporan media setempat pada Selasa,(1/1).
Sejak 18 Desember 2012, Departemen Pemberian Izin Polisi New Delhi telah menerima sebanyak 274 permohonan dari kaum perempuan, sementara departemen itu juga telah kebanjiran ratusan pertanyaan mengenai cara memperoleh izin, kata laporan tersebut.
"Kami telah menerima lebih dari 1.200 telepon sejak hari ini. Ini meliputi bukan hanya perempuan pekerja biasa, tapi bahkan dari mahasiswi yang melakukan perjalanan jauh ke perguruan tinggi dan bahkan orang tua mereka. Mereka sangat ingin mengetahui lebih jauh mengenai prosedur untuk memiliki senjata," kata seorang polisi New Delhi, yang dikutip oleh harian Times of India.
Beberapa sumber kepolisian New Delhi mengatakan ratusan perempuan lagi juga telah langsung datang ke kantor polisi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa siang.
Korban perkosaan berkelompok, mahasiswi medis yang berusia 23 tahun, meninggal Sabtu lalu (29/12), di satu rumah sakit Singapura, 13 hari setelah ia diperkosa dan dianiaya oleh enam penjahat di satu bus yang bergerak di bagian selatan New Delhi pada 16 Desember.