REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sepanjang tahun 2012 sebanyak 196 warga Riau meninggal dunia karena penyakit stroke, bahkan upaya medis yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru tak mampu berbuat banyak.
"Meski peralatan medis yang lengkap, tidak akan cukup mampu menolong penderita stroke terutama yang akut," kata Dirut RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Dra. Yulwiriawati Moesa, di Pekanbaru, Selasa (1/1).
Menurut dia, penyakit stroke menjadi penyebab kematian pasien tertinggi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sepanjang 2012 ini.
Catatan angka kematian yang dirilis RSUD itu menyatakan hingga November 2012, angka kematian akibat stroke di sana mencapai 196 kasus. Jumlah ini diperkirakan akan bertambah karena belum masuk data untuk bulan Desember 2012.
Kasubid Hukum dan Informasi RSUD Masriah, mengatakan, data tersebut baru diperoleh hingga bulan November, sementara bulan Desember belum masuk datanya.
Ia menyebutkan, pada April 2012 menjadi bulan dengan angka kematian tertinggi akibat terserang stroke di RSUD Arifin Achmad yang mencapai 25 orang.
Angka kematian akibat stroke yang masuk ke RSUD juga tinggi pada November 2012 yang mencapai 24 pasien, disusul Oktober 2012 yang mencapai 23 pasien yang meninggal.
Penyakit stroke yang merupakan gangguan fungsi saraf mendadak akibat pasokan darah ke suatu bagian otak yang menyebabkan peredaran darah ke otak terganggu. Kurangnya aliran darah dan oksigen menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusak atau mematikan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, dan penurunan kesadaran.
Untuk kelas sosial penderita stroke ini menurut keterangan dari pihak rumah sakit kebanyakan diderita masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas. "Meskipun ada juga masyarakat yang tidak mampu terkena stroke tapi lebih dominan masyarakat yang mampu," katanya.