REPUBLIKA.CO.ID, Israel yang terus berkilah dan mengelak dalam perundingan damai Israel-Palestina membuat Presiden Palestina Mahmoud Abbas kesal. Bahkan, ia pernah mengeluarkan pernyataan akan memberikan Tepi Barat dan Yerusalem Timur kepada Israel.
"Bila tidak ada kelanjutan (perundingan damai) usai pemilu (Israel) nanti, saya akan menelepon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Saya akan mengatakan kepadanya, dudukilah (Palestina), dan anda bertanggung jawab terhadap Otoritas Palestina," kata Abbas, Jumat (28/12) pekan lalu.
Pernyataan Abbas membuat beberapa pihak kecewa, termasuk diantaranya Hamas. Setelah pernyataanya itu, Abbas pun didesak memberikan kendali penuh Tepi Barat kepada Hamas.
Hal itu disampaikan Wakil Biro Politik Hamas, Abu Marzuk. Seperti ditulis di akun Facebooknya, Rabu (2/1) Marzuk menilai tindakan Abbas tersebut sangatlah keliru.
"Mengapa dia ingin memberikan Otoritas Palestina ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu? Satu-satunya cara terbaik adalah menyerahkannya ke Hamas," ungkap Marzuk seperti dilansir ynet.com (2/1).
Perundingan damai Israel-Palestina sudah dimulai sejak tahun 2010. Palestina terus mendesak Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman Israel di wilayah Yerusalem Timur, namun hal itu tidak pernah membuahkan hasil yang baik.
Israel malah semakin kalap setelah pengakuan status Palestina di PBB yang menempatkan Palestina sebagai negara pengamat non-anggota. Bahkan, Israel langsung menandatangani proyek pembangunan 3.600 pemukiman Yahudi.
Setelah mendapat kecaman dunia internasional, Israel malah semakin berobsesi dengan meningkatkan pembangunan perumahan Yahudi tersebut menjadi enam ribu.