REPUBLIKA.CO.ID,KHARTOUM--Sebuah pesawat milik Perusahaan Penerbangan Kenya dengan 56 penumpang mendarat darurat di Ibu Kota Sudan, Khartoum, setelah satu mesinnya terbakar, kata beberapa saksi mata, Rabu,(2/1).
Tak seorang pun cedera, tapi peristiwa pada Selasa malam (1/1) tersebut membuat penumpang terdampar di satu negara tempat mereka menghadapi kesulitan untuk melakukan perjalanan sebab kartu kredit tak berlaku di Sudan akibat sanksi dagang AS.
Bank hanya mau menukar dolar dengan nilai yang sama sekali tak menguntungkan dibandingkan dengan nilainya di pasar gelap.
Pesawat Boeing 737-700 tujuan Kairo, Mesir, itu lepas-landas di Khartoum setelah persinggahan rutin sesudah penerbangan dari Nairobi, Kenya. "Namun pesawat tersebut dipaksa kembali ke Ibu Kota Sudan setelah 20 menit mengudara," kata tiga penumpang pesawat KQ 320 itu kepada Reuters.
"Satu mesin terbakar dan pesawat tersebut kehilangan sebagian besar ketinggian. Pilot melakukan perubahan arah dan kembali ke Khartoum," kata Souhair Mohamed Hawala, seorang penumpang berkebangsaan Mesir.
Menurut Hawala, terjadi kepanikan di dalam pesawat. Orang menangis atau berdoa. Penumpang lain menyatakan, sayap pesawat itu rusak.
Seorang pejabat Kenyan Airways mengatakan pesawat tersebut telah kembali dengan gangguan mesin. Makanya pesawat itu perlu diperbaiki di Sudan. "Kami belum mengetahui penyebabnya," katanya.
Penumpang akan diterbangkan dengan pesawat berikut milik perusahaan penerbangan tersebut ke luar Sudan setelah 24 jam.